Tips dari saya, walaupun sudah yakin berkasnya lengkap, cek 2-3 kali sebelum mengirim berkas asli. Satu kesalahan kecil bisa membuat gagal.Â
Pernah seorang teman yang sudah saya proofread essaynya, tanpa disadari ia menyertakan ijazah yang tidak terlega lisir. Apa yag terjadi? GAGAL saudara-saudara.Â
Apapun beasiswanya, KEJELIAN itu harus diutamakan. Satu beasiswa ada ribuan pelamar, dan satu kesalahan kecil seorang pelamar akan langsung tereliminasi oleh yang lainnya. Kalau gagal di akhir ya gak masalah, tapi kalau gagal karena salah baca informasi nyesalnya beratttttt.
Belajar Cara Menulis Essay
Salah satu seleksi fundamental beasiswa luar negeri adalah kualitas essay. Ada banyak pelamar yang nulisnya asal jadi aja, akhirnya ya jelas tidak masuk seleksi.
Para panelis beasiswa sudah terlatih untuk mengetahui mana essay berbobot dan mana yang tidak. Caranya sangat gampang, cukup baca di dua baris pertama akan terlihat.Â
Nah, bagi pelamar beasiswa luar negeri, benar-benar pelajari cara menulis essay yang berkualitas. Ada tiga kriteria agar sebuah essay berbobot: Specific, well-organized, Clear.
Essay haruslah ditulis dengan sespesifik mungkin, artinya adalah jangan menulis hal umum. Dengan kata lain, hindari menulis dua baris pertama dengan kalimat umum. be specific!
Yang kedua, cek antar paragraf, apakah terhubung atau terputus. Caranya dengan membaca ulang dan perhatikan kata-kata pengghubung antar kalimat seperti Moreover, furthermore, besides, nevertheless, likewise, dll.
Tanpa kata-kata di atas, sebuah paragraf tidak akan terhubung dengan baik (well-organized) dan paragraf lainnya juga bakal terputus yang menyebabkan ide tidak nyambung.Â
Inilah salah satu penyebab panelis beasiswa tidak melanjutkan aplikasi pelamar. Bagaimana tidak, isi sebuah essay adalah gambaran kepribadian si pelamar beaisiswa.
Tips dari saya, ketika hendak menulis essay, bagi waktu ke enam bagian: drafting, pre-writing, write, proofread, revise, final check.Â