Seorang anak seketika menjawab "iya, bu guru. tapi bolanya terjatuh dan harus diambil".
Gurunya membalas dengan nada lembut "benar, tapi kita tidak boleh langsung mengambil benda yang sudah berada di jalan". "berhenti sejenak, lihat kendaraan di jalan dan pastikan tidak ada satu pun kendaraan yang melintas" lanjut buk guru.
Anak-anak pun saling menatap dan mata mereka tertuju pada seorang anak yang menjatuhkan tas berisi bolah. Seorang guru lalu membantu untuk mengambil bola yang berada di tepi jalan.
Perjalanan pun dilanjutkan ke toko terakhir. Nah, disini anak-anak juga mendapat paket yang tidak boleh dibuka. Setelah semua toko berhasil dikunjungi.
Tiba waktunya anak-anak menyebrang. Kedua guru mengarahkan anak-anak untuk melihat lambang yang tertera pada tiang dekat penyebrangan.Â
Anak-anak juga diajarkan arti lampu merah, kuning dan hijau beserta lambang dan tombol penyebrangan. Seorang anak diarahkan untuk menekan tombol menyebrang, lalu mobil-mobil pun berhenti seketika.
Gilaran anak-anak menyebrang secara teratur sambil berbaris. Para supir pun melambaikan tangan kepada mereka satu persatu. Akhirnya, anak-anak berhasil menyebrang menuju ke sebuah lapangan yang luas.
Saat tiba di lokasi, anak-anak dibiarkan untuk membuka empat paket tas yang mereka terima dari beberapa toko yang sudah mereka kunjungi.Â
Mereka semua terlihat sangat girang karena ada banyak mainan yang didapat dari dalam tas. Tidak hanya itu, ada juga makanan dan minuman di salah satu tas.
Dengan antusias anak-anak bermain bersama menggunakan mainan yang mereka dapat. Sesekali mereka berhenti untuk makan dan minum.Â
Begitulah akhir cerita petualangan anak-anak belajar berlalu lintas sambil bermain. Dengan bermodal buku ini, saya berhasil mengajarkan etika berlalu lintas dengan baik kepada anak.