Membuat aturan seragam untuk sekedar dipakai tidaklah cukup, pemerintah perlu membangun fondasi yang kuat akan kegunaan seragam baju adat secara kontekstual. Jangan cuma untuk pajangan saja lalu selesai.
Pertukaran Pelajar Antar Daerah
Nah, saya ada usulan nih untuk pemerintah. Coba sekali-kali buat beasiswa pertukaran pelajar antar daerah. Siswa dari satu provinsi ditukar dengan siswa dari provnisi lain selama 1-2 semester setiap tahunnya.
Apa tujuannya? agar semua siswa di Indonesia membangun pemahaman antar budaya satu sama lain. Berikan beasiswa khusus dengan biaya makan, akomodas dan uang jajan.
Namun demikian, siswa yang terpilih mengikuti program pertukaran pelajar ini diwajibkan menulis sebuah buku dengan standar tertentu untuk bisa dipublikasikan, atau mereka bisa diwajibkan membuat video yang mengandung nilai adat daerah setempat.
Program seperti ini dapat membangun kedekatan emosional antar siswa di berbagai daerah. Lebih lanjut, siswa dapat menelurkan karya tulis tentang adat istiadat d berbagai provinsi.
Bukahkan kita ingin menaikkan nilai literasi secara nasional? Ini adalah momen yang tepat jika ingin naik ke level internasional. Perlahan namun pasti, kemauan membaca akan meningkat seiring banyaknya buku-buku dari penulis muda.
Penulis-penulis berbakat dari hasil pertukaran pelajar ini dibentuk menjadi komunitas yang terus dibimbing dan dilatih untuk menjadi penulis buku adat secara profesional, dan jika mungkin jadikan peneliti adat istiadat dan budaya setingkat nasional.
Semoga seragam baju adat tidak hanya menjadi sebuah lambang yang yang hanya dikenakan, namun juga bisa menjadi sebuah identitas budaya bagi siswa dan siswi guna membangun pola pikir kedaerahan.