Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kepercayaan Berujung Jeruji Besi

18 Oktober 2022   13:02 Diperbarui: 18 Oktober 2022   13:16 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Edward adalah anak laki satu-satunya dalam keluarga. Segala kebutuhan dan kemauan kerap dipenuhi oleh kedua orangtuanya. Sebagai penerus keluarga, Edward menjadi kebanggaan ayah dan ibu.

Waktu berganti begitu cepat, Edward tumbuh menjadi seorang remaja dengan tubuh tegap dan kekar. Arus pertemananya pun kian mengalir deras, menjangkau hampir semua kalangan.

Sayangnya kedua orang tua Edward tidak memiliki akses lebih dalam untuk mengetahui lingkaran perteman anaknya. Satu prinsip yang dipegang ayahnya yaitu memberi keluasaan bagi Edward untuk memilih siapa yang ingin ia jadikan teman.

Saat remaja Edward sering bergabung dengan teman-teman yang memiliki perangai buruk, acapkali ia juga terlibat dalam berbagai kegiatan yang memberi ruang gelap bagi memorinya.

Sampai suatu ketika Edward mulai mengenal pornografi berawal dari seorang teman yang mengajaknya mengunjungi sebuah warung internet. Beberapa hari kemudian Edward mulai menikmati dan perlahan merasa ketagihan.

Tahun berganti, dari remaja belasan tahun Edward sekejap berubah menjadi pria dewasa. Kebiasaan nonton video porno membuat pikirannya kerap terbang dengan berbagai fantasi tak berujung. Ia tak menyadari hidupnya mulai tak terarah.

Ia terlihat gonta ganti pasangan, dari gadis desa yang ia kenal di kampus saat kuliah sampai wanita yang ia jumpai di beberapa tempat tongkrongan. Satu hal yang ia cari yaitu pelampiasan birahi yang muncul dari imajinasi hasil tontotan hariannya.

Kedua orang tuanya tidak begitu tahu kemana Edward pergi mengisi waktu. Semua terlihat normal di mata keduanya karena perilaku Edward terkesan baik saat berada di rumah.

Pernah suatu ketika Edward mengenal seorang wanita dari lingkup pertemanannya, lalu ia tak menunggu lama untuk bisa mendekati wanita tersebut. Dengan rayuan manis yang ia pelajari entah darimana, sang wanita jatuh tersungkur dalam pangkuannya.

Suatu hari ia mampir ke rumah kos sang wanita yang kebetulan berada dalam komplek perumahan warga.  Siang itu ia masuk kedalam kamar tanpa diketahui orang lain dan sesuatu yang diharapkan pun terjadi seketika. 

Kebiasaan ini dianggap spele oleh Edward, sehingga ia mulai dikenal bermasalah oleh banyak orang. Meskipun demikian, kabar buruk tentang dirinya belum sampai di telinga kedua orangtuanya. Ia lihai bermain halus dan pandai menutupi jejak buruknya.

Hidupnya terlihat mulus tanpa hambatan begitu pula karirnya. Ada beberapa wanita yang sudah ia kencani namun tidak berakhir di pelaminan. Ya, memang tujuannya hanya menikmati manis dari bunga yang ia petik. 

Sampai suatu ketika ia menemukan seorang wanita yang kemudian ia jadikan seorang istri. Perjalanan pernikahannya baik-baik saja dan beberapa kali ia terlihat gonta ganti mobil.

Pekerjaannya biasa saja namun kebiasaan gonta ganti mobil membuat banyak orang bertanya-tanya. Ia masih seperti biasa, sesekali menghampiri rumah orang tuanya. 

Tahun berselang, kabar buruk tentang dirinya terhembus ke khalayak ramai. Edward terjebak dalam kasus perjudian online. Ada beberapa korban melaporkan kelakuan Edward ke polisi dan menuntut tanggung jawab karena uang mereka dibawa lari oleh Edward.

Tak hanya itu, teman dekatnya juga ikut terseret dalam kasus ini. Para korban menuntut uang ganti pada kedua orang tuanya. Tak tanggung-tanggung, kasus penipuan  Edward mencapai angka ratusan juta.

Tentunya, berita ini membuat syok kedua orang tua Edward yang tidak pernah membayangkan kelakuan Edward sampai membuat mereka malu ke tetangga-tetangga rumah mereka.

Akibat ulahnya, Edward harus masuk ke jeruji besi sebagai pertanggungjawaban. Sayangnya, efek jangka panjang harus ditanggung oleh kedua orang tuanya. Hari demi hari sejumlah orang datang menghampiri rumah kedua orang tua Edward, sampai terjadi keributan yang melibatkan aparat desa.

Edward memang sudah berada dalam jeruji besi, tapi kedua orang tuanya harus rela menanggung malu dan bersiap menggantikan sejumlah uang tuntutan dari korban penipuan Edward.

Tak disangka, anak laki satu-satunya penerus keluarga membawa petaka bagi kedua orang tua. Nasi sudah menjadi bubur, apa yang sudah ditabur kini datang menegur.

Di balik jeruji besi Edward berharap belas kasihan pada teman-teman, namun kedua orang tuanya tak lagi menghiraukan nasibnya. Tak banyak yang tahu dimana kini Edward berada, tapi yang pasti saat ayahnya tiada ia tidak terlihat mengantar jenazah sang ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun