Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kepercayaan Berujung Jeruji Besi

18 Oktober 2022   13:02 Diperbarui: 18 Oktober 2022   13:16 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebiasaan ini dianggap spele oleh Edward, sehingga ia mulai dikenal bermasalah oleh banyak orang. Meskipun demikian, kabar buruk tentang dirinya belum sampai di telinga kedua orangtuanya. Ia lihai bermain halus dan pandai menutupi jejak buruknya.

Hidupnya terlihat mulus tanpa hambatan begitu pula karirnya. Ada beberapa wanita yang sudah ia kencani namun tidak berakhir di pelaminan. Ya, memang tujuannya hanya menikmati manis dari bunga yang ia petik. 

Sampai suatu ketika ia menemukan seorang wanita yang kemudian ia jadikan seorang istri. Perjalanan pernikahannya baik-baik saja dan beberapa kali ia terlihat gonta ganti mobil.

Pekerjaannya biasa saja namun kebiasaan gonta ganti mobil membuat banyak orang bertanya-tanya. Ia masih seperti biasa, sesekali menghampiri rumah orang tuanya. 

Tahun berselang, kabar buruk tentang dirinya terhembus ke khalayak ramai. Edward terjebak dalam kasus perjudian online. Ada beberapa korban melaporkan kelakuan Edward ke polisi dan menuntut tanggung jawab karena uang mereka dibawa lari oleh Edward.

Tak hanya itu, teman dekatnya juga ikut terseret dalam kasus ini. Para korban menuntut uang ganti pada kedua orang tuanya. Tak tanggung-tanggung, kasus penipuan  Edward mencapai angka ratusan juta.

Tentunya, berita ini membuat syok kedua orang tua Edward yang tidak pernah membayangkan kelakuan Edward sampai membuat mereka malu ke tetangga-tetangga rumah mereka.

Akibat ulahnya, Edward harus masuk ke jeruji besi sebagai pertanggungjawaban. Sayangnya, efek jangka panjang harus ditanggung oleh kedua orang tuanya. Hari demi hari sejumlah orang datang menghampiri rumah kedua orang tua Edward, sampai terjadi keributan yang melibatkan aparat desa.

Edward memang sudah berada dalam jeruji besi, tapi kedua orang tuanya harus rela menanggung malu dan bersiap menggantikan sejumlah uang tuntutan dari korban penipuan Edward.

Tak disangka, anak laki satu-satunya penerus keluarga membawa petaka bagi kedua orang tua. Nasi sudah menjadi bubur, apa yang sudah ditabur kini datang menegur.

Di balik jeruji besi Edward berharap belas kasihan pada teman-teman, namun kedua orang tuanya tak lagi menghiraukan nasibnya. Tak banyak yang tahu dimana kini Edward berada, tapi yang pasti saat ayahnya tiada ia tidak terlihat mengantar jenazah sang ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun