Sampai suatu ketika ia mulai merubah ucapannya ke arah yang lebih positif. Ia melatih dirinya untuk mengucapkan kalimat positif setiap hari.
Perlahan pola pikirnya berubah dan ia mulai terbuka. Dengan pikiran yang lebih tenang ia mencoba memulai hari dengan menulis setiap hari dengan harapan bisa merubah hidupnya.
Hari demi hari ia lalui dan gaya menulisnya pun semakin baik. Ia mencoba mengirim naskah tulisannya ke beberapa penerbit walaupun beberapa kali ditolak. Tapi, itu tak menyurutkan nyalinya untuk terus mencoba.
Sampai pada suatu ketika ia mulai berpikir untuk menerbitkan bukunya sendiri dan apa yang terjadi mengejutkan dirinya. Bukunya laku keras di pasaran, sesuatu yang tidak pernah terbayangkan olehnya.
Karena pola pikir yang positif ia tidak gampang menyerah pada keadaan. Beberapa opsi ia coba dan akhirnya berhasil. Tahukah apa yang kemudian terjadi?
Ia berhasil menjual buku-bukunya tanpa harus menerbitkan via penerbit. Pendapatannya berkali lipat sang suami. Lantas, ia menyuruh suaminya berhenti bekerja dan membantunya saja di rumah.
Merekapun hidup dengan pendapatan yang cukup baik. Apa yang dilakukan oleh sang istri sangat sederhana, merubah kata-katanya dan dengan sendirinya membentuk pola pikir positif.
Jalan hidupnya berubah drastis dengan kalimat-kalimat positif yang ia bangun setiap hari. Mungkin saja jika ia terus mengeluh, tidak akan pernah terlintas di kepalanya untuk menulis dan menerbitkan buku sendiri.
Nah, ayo kita rubah kata-kata negatif menjadi untaian kalimat positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H