Cara terbaik yang bisa kita lakukan adalah memilah dan memilih pikiran yang baik bagi kita sebelum terperangkap dalam alur berpikir yang menjebak.
Jika mengalami suatu masalah, berpikirlah dengan jernih dengan menimbang sisi baik dan buruk, mana yang lebih besar kemungkinan akan terjadi.
Contohnya, ketika misalnya sebuah musibah datang seketika, latihlah pikiran untuk tidak mencari kesalahan, namun arahkan untuk mencari solusi.
Kita tidak bisa merubah apa yang sudah terjadi. Si A tidak bisa merubah kondisi anaknya dengan mencari penabrak dan kemudian memenjarakan tersangka. mungkin ia akan puas sesaat, akan tetapi keadaan anaknya akan tetap sama.
Adapun saat ia memutuskan untuk fokus merawat anaknya, berbagai macam solusi akan muncul. Bisa saja salah satu usaha yang ia lakukan bisa membawa keadaan lebih baik pada anaknya.
Dalam kasus si B, jika saja ia fokus untuk mencari cara memulihkan bisnisnya, keadaan dan kondisi keluarganya akan berangsur baik. Perlahan pintu-pintu solusi akan terbuka.
Akan tetapi, karena fokus pikiran diarahkan pada masalah, si B akan terus-terusan meratapi nasibnya dan menyalahkan keadaan. Apakah dengan menyalahkan kondiri hidupnya lantas akan berubah?. TIDAK!
Energi positif membawa kita pada keadaan positif, sebaliknya energi negatif mengantarkan kita pada lingkungan negatif. Layaknya sebuah magnet, ia bisa menarik apa yang ada disekitarnya.
Pikiran negatif seringkali mengundang masalah lebih banyak ketimbang solusi, hal ini pada dasarnya bersebab pada energi yang kita keluarkan mengundang sisi negatif dari sekitar.
Ini alasannya kenapa orang berpikiran negatif sulit sekali dirubah dan keadaan hidupnya akan berputar di tempat yang sama. Energi yang keluar dari tubuh orang-orang berpikiran negatif juga condong mengundang masalah kepada orang di sekitarnya.
Sementara orang-orang dengan pikiran positif lebih gampang menemukan solusi dan merubah keadaan. Energi yang keluar dari orang berpikiran positif mengundang orang dengan frekuensi yang sama.