Artinya, pemilihaan menu MPASI bisa disesuaikan dengan budget yang ada. Misalnya minggu ini fokus pada sayur dan buah, sementara berikutnya fokus pada daging dan ikan.
Semua menu MPASI perlu diatur dengan takaran yang tepat sesuai kebutuhan bayi merujuk pada umur.Â
Kepala Keluarga harus Tegas
Penentuan menu MPASI bisa berbeda antar orangtua dan keluarga besar. Yang sering terjadi bagi pasangan muda, mereka tidak memiliki pengetahuan yang baik tentang makanan bayi.
Hal ini menjadi rujukan bagi kakek/nenek atau mertua untuk memberikan apa yang menurut mereka benar. Secara pengalaman mereka bisa benar, tapi secara emosi bisa salah.
Peran kepala keluarga sangat penting di sini. Seorang ayah hendaknya punya sebuah goal saat membesarkan anak. Apakah ingin membesarkan anak dengan pola makan sehat atau sekadar ingin memberi makan anak agar bertahan hidup?
Pada dasarnya jika antara ayah dan ibu memiliki visi yang sama, masalah pemilihan menu MPASI bisa disiati bersama. Yang paling penting adalah komunikasi orangtua dan keluarga besar.
Fokus pada apa yang dibolehkan dan apa yang tidak. Tentunya dengan alasan yang dapat diterima kakek/nenek atau mertua. Apapun itu, adab kepada orangtua juga harus dijaga agar tidak menyakiti hati keduanya.
Kebutuhan gizi anak perlu disikapi dengan pemberian jenis makanan yang baik dan pemilihan waktu yang tepat. Faktor emosi juga harus menjadi tolak ukur dalam pemenuhan kebutuhan emosi anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H