Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pentingnya Kesiapan Emosional Anak Sebelum Bersekolah

20 Agustus 2022   10:33 Diperbarui: 21 Agustus 2022   08:16 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak tertidur saat belajar| Sumber: Freepik.com

Nah, jika orangtua terpaksa harus menitipkan anak ke daycare maka pastikan tempat yang dipilih memiliki banyak jenis mainan yang melibatkan sarat motorik anak. 

Jangan menitipkan anak pada tempat yang membatasi gerak anak, apalagi jika orangtua meninggalkan anak dari pagi sampai sore. Anak membutuhkan rangsangan aktif dengan bergerak.

Karena di fase 1-3 tahun yang dibutuhkan anak adalah bermain, pilihlah daycare yang memiliki guru yang aktif pula. Setidaknya guru harus bermain aktif bersama anak, mengajak komunikasi dua arah, mengarahkan sambil bermain.

Sama halnya ketika anak mulai sekolah di PAUD, maka fokus utama adalah bermain sambil belajar, bukan belajar sambil bermain. Anak pada fase ini belum siap untuk diajak fokus belajar karena otak mereka belum 100% berkembang.

Faktor kesiapan emosional harus lebih dikedepankan daripada intelektual. Jika anak secara mental belum siap, maka tugas orangtua adalah memastikan emosional anak sudah siap untuk sekolah.

Berpindah dari suasana rumah ke gedung tentunya merubah suasana mental anak. Ada anak yang siap, banyak pula yang tidak. Yang sering terjadi anak menangis sejadi-jadinya saat diantar ke daycare, PAUD atau TK.

Di sini orangtua perlu menempatkan diri pada posisi yang bijak. Bisa jadi emosional anak belum siap untuk berpindah dari rumah ke sekolah. Ada fase transisi yang membutuhkan peran ayah atau ibu secara seksama.

2. Faktor Kemampuan konsentrasi

Poin kedua yang juga bermanfaat untuk dipertimbangkan adalah kemampuan konsentrasi anak masih sangat minim. Di umur 4 tahun seorang anak masih belum mampu untuk duduk di bangku dengan jangka waktu lama.

Orangtua juga harus bijak melihat pola belajar yang ada di sekolah. Apakah anak diminta duduk di kursi mendengar guru menjelaskan, atau saling duduk di lantai dan bermain bersama.

Jika anak terlalu dini diminta untuk duduk di kursi kemudian mendengarkan instruksi guru maka kemampuan fokus mereka akan terganggu. 

If students are denied the opportunity for physical activity and must sit for too long each day, they may begin to lack spatial awareness and suffer from disorganized brains that can't focus well.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun