Berikutnya, megajak anak untuk membuang sampah di tempat yang seharusnya. Pola seperti ini bisa dibalik. Selalu mulai degan contoh terlebih dahulu, baru kemudian ajak anak untuk melakukannnya.
Umumnya, orangtua langsung mengajari anak dengan memfokuskan pada pesan tanpa didahului dengan contoh dari mereka sendiri. ini yang menyebabkan anak sulit membentuk sebuah habit.
Orangtua yang punya kebiasaan membaca akan sangat mudah membentuk konsistensi membaca pada anak. Dengan sendirinya anak akan mengikuti apa yang memang mereka lihat setiap hari.
Mulai dari Kebiasaan KecilÂ
Tidak ada anak yang terlahir langsung bisa membaca, menulis atau buang sampah pada tempatnya. Semua berasal dari pembiasaan sejak kecil dengan contoh.
Mulailah membenah kebiasaan kita sebagai orangtua agar anak mudah meniru. Hal-hal kecil seperti bangun lebih awal, menggosok gigi sebelum tidur, membersihkan rumah perlu dilihat anak secara konsisten.
Walau terlihat kecil, kebiasaan positif akan membetuk habit yang berakhir pada identitas anak.
Pernah melihat anak yang bermalas-malasan ketika orangtua membersihkan rumah? atau anak yang tidak berempati saat orangtua sakit?
Pada hakikatnya, orangtualah yang membentuk anak mewarisi identitas seperti itu. Anak-anak yang tidak diajak membantu orangtua sejak kecil karena dalih 'masih kecil' akan tumbuh membawa habit sulit membantu.
Orangtua yang tidak berempati kepada anak saat mereka sakit juga akan mewarisi habit yang sama. Apa yang kita tanam, itulah yang akan kita petik.Â
Mendidik anak tidak dimulai sejak mereka masuk usia remaja. Mendidik anak paling penting dimulai pada usia 1-3 tahun, fase ini adalah pembentuk identitas anak.Â