Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Perbaiki Kualitas Waktu bersama Anak

17 Juli 2022   19:03 Diperbarui: 17 Juli 2022   21:11 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua dan anak bermain bersama | Sumber: shutterstock.com

Dunia anak adalah dunia penuh misteri. Kadang bisa berjalan baik, kadang pula hal tak terduga bisa terjadi tanpa diharapkan. Pastinya ini hal yang sangat wajar dan normal.

Kualitas orangtua membersamai anak sangat menentukan kualitas kedekatan anak dengan orangtua. Di era teknologi sekarang ini, sulit rasanya melihat anak dan orangtua menghabiskan waktu bersama dengan baik.

Dari observasi saya pribadi, dari sekitar lima keluarga yang sedang duduk bersama hanya ada satu keluarga yang menghabiska waktu bersama tanpa smartphone di tangan.

Umumnya saya melihat anak-anak sangat bebas diberikan smartphone oleh orangtua mereka, sehingga saat duduk bersama pun kualitas kebersamaan tidak didapat.

Hal ini bukan satu atau dua kali saya temukan, hampir setiap hari saya melihat suasana seperti ini baik di warung kopi ataupun tempat makan. Ayah dan ibu sibuk bermain smartphone, dan anaknya masing-masing memegang smartphone sendiri.

Membentuk Kebiasaan Buruk

Memberikan anak smartphone saat duduk bersama akan membentuk kebiasaan buruk kepada anak. 

Umumnya anak yang sering diberi kebebasan memegang smartphone akan merasa canggung saat duduk dengan keluarga besar tanpa smartphone di tangan.

Jika terus menerus anak dibiasakan untuk memegang smartphone saat duduk bersama maka nantinya kebiasaan ini akan sangat sulit dirubah dan akan menjadi bumerang bagi keluarga.

Skill komunikasi anak yang sering diberikan smartphone juga akan berkurang secara otomatis. Kenapa? Karena otak jarang menerima rangsangan verbal secara alami.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun