2. Memberi Tauladan yang Baik di Depan Anak
Walau besar dengan fasilitas yang bisa dibilang sangat mencukupi, Ridwan kamil dan istrinya memberi tauladan yang baik dengan membuat aturan yang disepakati bersama. Dalam keluarga saat berkumpul maka tidak dibolehkan memagang smartphone.Â
Ini dilakukan untuk memperkuat komunikasi antar sesama anggota keluarga. Dengan konsep ini, kedekatan orangtua dan anak jelas terbentuk secara alami sekaligus rasa saling menghormatipun terbangun.
Kebiasaan lain yang sering dilakukan Ridwan Kamil dan istri adalah membaca buku di depan anak. Kebiasaan ini membuat kedua anaknya gemar membaca sejak kecil karena sering diajak ke pustaka. Kuncinya ada pada orangtua dengan pembiasaan melalui contoh.
3. Diskusi Terbuka antara Orangtua dan Anak
Selain sering berkomunikasi dengan anak, Ridwan Kamil juga aktif melibatkan anak dalam diskusi. Hal ini terlihat dari bagaimana Ridwan Kamil selaku ayah membimbing almarhum Eril saat hendak memilih jurusan dan mengajaknya berdiskusi.Â
Memberikan kesempatan kepada anak untuk meluapkan pendapat adalah sikap yang sangat bijak untuk melatih komunikasi anak. Tak bisa dipungkiri kebiasaan ini menjadikan almarhum Eril terlihat dewasa dengan pilihan yang dipilihnya.
Kebiasaan mendengarkan keluh kesah anak perlu dibentuk sejak anak kecil. Dengan sering diberikan kesempatan berbicara, anak akan tumbuh dengan tingkat percaya diri yang baik dan skil komunikasi yang terampil.
Hubungan keakraban orangtua dan anak juga akan terjalin secara alami seiring seringnya orangtua dan anak berkumpul untuk saling mendengar. Sisi positif lainnya, anak akan tumbuh dengan kemampuan mendengar pendapat orang yang baik pula.
Mungkin bagi Ridwan Kamil, putranya telah pergi tapi kedekatan yang mereka bangun akan melekat selamanya di dalam sanubarinya. Pun demikian, nama Emmeril Kahn Mumtadz akan menjadi ingatan banyak orang walau secara fisik ia telah tiada.