Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Fakta Mencengangkan tentang Limbah Plastik di Dunia

23 Februari 2022   12:45 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:04 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar:https://www.forbes.com

Cuaca di Indonesia juga menjadikan sampah lebih sulit di proses saat hujan. Apalagi ketika sisa makanan yang tertinggal dalam plastik meninggalkan bau yang menyengat menjadikan bakteri lebih mudah tumbuh, hidup dan menyebar ke tanah dan air.

Kecemasan akan sampah plastik mulai digemakan pada tahun 1970-1980an. Industri plastik mulai menggaungkan kepedulian akan sampah plastik yang kian meninggalkan jejak di bumi tanpa solusi. 

the more plastic is recycled, the less money the industry will make selling new plastic.  

Uniknya, kampanye daur ulang sampah yang digemborkan produsen plastik bukan tanpa tujuan. Penggunaan minyak untuk transportasi diprediksi akan menurun tajam seiring hadirnya teknologi terbarukan yang menghadirkan transportasi listrik yang lebih ramah lingkungan.

Tentunya mereka berharap jumlah plastik yang diproduksi bisa lebih besar dengan sedikit pesan positif mendaur ulang. Hal ini sejalan dengan prediksi jumlah pemakaian plastik yang meningkat sampai tahun 2050 setidaknya. 

Daur ulang menjadi sebuah polemik dengan tetap masifnya penggunaan plastik dalam rumah tangga. Sementara isu daur ulang juga disatu sisi menjadi bisnis menggiurkan bagi industri plastik.

Pasar dunia memprediksi nilai angka USD 72 milyar pada tahun 2028 untuk bisnis daur ulang di dunia. Disaat yang sama jumlah produksi plastik  meningkat dan nilai keuntungan juga meroket.

Alternatif produksi plastik ke ranah lebih aman pun digemakan. Ilmuan mencoba membuat jenis plastik baru yang disebut bioplastic yang diproses dari tumbuhan.

Tujuan menemukan jenis plastik lain yaitu untuk tetap menggunakan plastik dengan cara yang lebih aman bagi lingkungan tanpa tertumpu pada minyak bumi yang tidak aman bagi ekosistem.

Permintaan akan plastik yang berasal dari gaya hidup konsumtif bak mata rantai yang sulit untuk diputus. Apalagi dengan bahan elektronik yang tidak mungkin tidak membutuhkan penggunaan plastik membuat rantai semakin kuat untuk diputus.

Pola hidup sehat mungkin saja bisa memutuskan mata rantai sampah plastik kedepan, namun demikian kecendrungan memiliki barang yang terbuat dari plastik menjadi ancaman nyata.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun