Dengan pola asuh yang membiarkan anak hidup tanpa aturan menyebabkan anak tidak memiliki batasan tentang yang dibolehkan dan dilarang. Lama-kelamaan anak tidak mampu mengontrol diri jika keinginannya tidak dituruti.
2. Anak lebih agresif
Tanpa kontrol dan aturan, anak yang dibesarkan dengan tipe permissive parenting akan mudah melampiaskan kemarahan.Â
Dalam hal ini anak tidak belajar tentang bagaimana mengatur sikap dan kelakukan mereka saat berhadapan dengan sesuatu yang tidak wajar.
Apalagi saat dihadapkan dengan situasi yang menghadirkan rasa tidak nyaman maka anak dengan gaya asuh ini akan bertindak agresif karena tidak mampu mengontrol diri.Â
3. Sulit bersosialisi dengan orang lain
Karena segala kemauan anak dituruti dan dipenuhi, mereka memiliki konsep 'hidup' yang berbeda. Saat dihadapkan dengan situasi berbeda, maka anak dengan tipe gaya asuh ini sulit untuk membangun skill sosial.
Parahnya, mereka akan bersikap anti sosial dan kurang bisa berempati. Kebiasaan serba ada membuat anak tidak belajar bagaimana rasanya ketika tidak mendapatkan keinginannya, sehingga rasa empati tidak terbentuk dalam diri mereka secara alamiah.Â
Dalam dunia kerja, anak yang dibesarkan dengan kemauan yang selalu dituruti akan mengalami kesulitan berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki pengalaman hidup yang berbeda dari mereka.Â
4. Tidak bisa mengambil keputusan dengan baik dan tepat