Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

5 Aktivitas yang Dapat Menstimulasi Perkembangan Otak Anak

31 Januari 2022   10:05 Diperbarui: 2 Februari 2022   12:02 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengembangkan stimulasi otak anak (Sumber: Shutterstock)

Kemampuan berbahasa anak sangat dipengaruhi oleh kosakata. Membacakan buku kepada anak dapat membuat pembendaharaan anak bertambah dengan baik. Selain itu, tindakan memegang buku juga dapat membuat skill motorik anak terpacu.

Saat anak sudah terbiasa meraba, memegang dan membuka buku, rasa penasaran anak akan bertambah. Hal ini menjadikan anak lebih terbuka gerbang wawasan mereka. Tak disangkal, membacakan buku kepada anak juga menambah kedekatan orangtua dan anak secara emosional.

Tentunya berikan jenis buku sesuai umur anak. Misalnya, carikan buku yang memiliki sampul lembut bagi anak umur 3 bulan ke bawah yang memiliki gambar cerah dan berwarna agar anak tertarik.

Bagi anak berumur 5 bulan berikan mereka buku sejenis board books, lalu perkenalkan buku berhalaman ketika memasuki umur 1 tahun. Tahapan ini bertujuan agar anak terbiasa dari hal simpel ke hal yang rumit.

Tangan anak yang mungil di umur 2 bulan tentu belum cocok untuk memegang buku keras, seiring waktu kemampuan motorik yang terus aktif kemampuan tangan mengggengam juga ajak membaik.

Jika anak sudah berumur 2 tahun mulailah memberikan buku yang memiliki aktivitas seperti mencocokkan gambar, membedakan warna atau objek, serta menggabungkan garis yang terputus dan lainnya. Aktivitas ini akan memicu otak untuk aktif dan berkembang secara baik.

3. Stimulasi Anak dengan Bertanya

Orantua yang aktif akan melahirkan anak yang aktif. Sebaik mungkin ajak anak untuk berkomunikasi sambil bertanya. Nah, cara bertanya juga menentukan kualitas berpikir anak.

Daripada bertanya "apa ini",  sebaiknya ajukan pertanyaan yang berbentuk teka tekI. Misalnya, "hewan yang memiliki telinga dua dan lebar, mata yang cantik, bisa melompat dan memiliki kantung, hewan apakah itu?"

Tipe pertanyaan seperti ini menjadikan anak lebih berpikir kritis dengan informasi yang sudah diberikan. Selain itu, kemampuan berbahasa anak juga akan lebih berkembang cepat ketimbang bertanya secara sederhana.

Stimulasi lainnnya bisa berbentuk permainan atau games. Pakai objek gambar atau benda dan jelaskan fungsi benda tersebut, kemudian ajukan pertanyaan setelah itu untuk mengecek sejauh mana anak paham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun