Tugas orangtua adalah memandu anak untuk melakukan aktifitas ini dengan benar dan menanamkan nilai keamanan bagi anak secara alami.Â
Saat orangtua terlalu menekankan larangan dengan kata 'jangan', maka anak akan kehilangan kesempatan belajar.
Alangkah lebih baik jika orangtua membiarkan anak tumbuh secara normal dan alamiah. Biarkan anak mengeksplorasi dunianya dengan caranya, namun tetaplah memandu dan memberikan arahan dengan baik dan tentunya cara yang tepat.
Pola asuh yang menakuit-nakuti anak akan membuahkan hasil anak yang cemas, kurang percaya diri dan sulit bersosialiasi dengan orang lain.
Berikan anak kesempatan untuk tumbuh secara alami. Sangat wajar jika anak umur 1-3 tahun menghabiskan waktu bermain lebih banyak baik itu berlari, melompat, atau menaiki meja dan kursi.Â
Aktivitas seperti ini berfungsi agar anak mampu menggunakan bagian tumbuh dengan benar sehingga otak mampu menghasilkan koneksi yang disebut Synapses.
Rangkaian informasi yang muncul dan terekam di otak wajib dipicu oleh aktifitas yang melibatkan pergerakan.Â
Anak-anak yang sangat sedikit bergerak memiliki fungsi otak yang lebih lambat dibandingkan mereka yang aktif.Â
Kecerdasan intelektual tidak semata-mata disebabkan anak belajar, bahkan kemampuan anak menyimpan informasi sangat ditentukan oleh kesiapan otak bagian Hippocampus.
Anak yang sering bermain condong lebih mudah belajar dan menyimpan informasi jangka panjang di otak mereka. Kemampuan ini sangat penting khususnya saat umur mereka memasuki fase remaja menuju dewasa.