Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Tiga Faktor Utama Penyebab Bisnis Mundur dan Hancur

6 Desember 2021   15:50 Diperbarui: 6 Desember 2021   21:50 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi merencanaka bisnis | Sumber: Pexels/ fauxels

Jenis usaha bisnis seperti warung kopi, cafe, rumah makan atau sejenisnya harus benar-benar fokus pada customer service. Karena mereka akan berada didepan pertama kali menghadapi pelanggan. 

Dari kacamata customer service sebuah usaha bisnis bisa dievaluasi secara berkala. Seorang customer service yang baik akan memiliki data tentang jenis pelanggan yang loyal dan royal. Data ini bermanfaat sebagai evaluasi bisnis secara bulanan.

Sedikit kembali ke cerita awal, saat saya menunggu giliran di showroom/dealer, para karyawan yang sedang di-briefing kena teguran dari atasan karena buku tamu yang terisi asal-asalan. 

Customer service banyak yang lalai sehingga banyak 'calon' pembeli yang tidak meminta tamu untung mengisi buku daftar kunjungan. Akhirnya, potensi untuk menggait pembeli baru bisa hilang begitu saja.

Kesalahan ini terlihat kecil di mata customer service tapi tidak di mata atasan. Kenapa? Karena pelanggan yang sudah berkunjung punya kemungkinan besar untuk datang lagi membawa 'calon' pembeli lain. Tanpa nomor HP yang tertulis sudah barang tentu karyawan tidak bisa menghubungi prospek baru.

Jadi, data seperti buku tamu, jumlah pembeli harian, mingguan sampai tahunan bisa menjadi rujukan untuk evaluasi skala kecil atau bahkan besar. 

Kesalahan kecil akan terlihat dari data yang dikumpulkan secara berkala. Dengan data ini, kinerja bisa diperbaiki dan profit bisa dicapai lebih baik.

Ada banyak usaha kelas menengah ke bawah yang gagal mengevaluasi karyawan karena ketiadaan data harian. Misalnya, sebuah toko kelontong bisa bangkrut dalam satu bulan jika tidak memiliki catatan pendapatan dan penjualan (income and expense).

Begitu juga dengan data jenis makanan/minuman apa yang lebih laku. Angka-angka dari penjualan harian adalah sumber evaluasi untuk sebuah bisnis. Baik itu bisnis kecil atau besar, keduanya membutuhkan evaluasi harian yang terperinci dan konsisten.

Coba perhatikan bisnis yang sudah memiliki cabang di mana-mana, Sturbucks misalnya memiliki jenis kopi yang bervariasi dengan harga yang berbeda dan kualitas yang juga beda. 

Mereka memiliki data yang detail tentang jenis kopi apa yang laku lebih banyak perhari dan total pendapatan. Data ini kemudian dipakai untuk dievaluasi terhadap perbaikan citarasa kopi yang ditawarkan atau jenis minuman lain yang ditawarkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun