Seorang customer service yang ramah tidak saja mendatang banyak pelanggan, tetapi juga menjaga jumlah pelanggan tetap, atau istilah lainnya repeat buys.Â
Bayangkan saja jika memiliki 50 pelanggan setia dan masing-masing merekomendasi ke keluarga dan teman, berapa pelanggan baru yang bisa didapatkan?
Sebaliknya, dengan skil komunikasi yang buruk dan tidak ramah, seorang customer service bisa tanpa sengaja membuat pelanggan tetap tidak kembali lagi, dan tentunya tidak mau merekomendasi ke teman atau keluarga. Apa yang terjadi untuk bisnis seperti ini? jawabannya hanya 1,cepat atau lambat akan COLLAPSE.
2. Harga yang Tidak Tepat
Persoalan kedua ada pada harga yang tidak sesuai. Contoh pada kasus saya di atas, perbaikan resleting koper harga Rp 50.000 sementara di toko terdekat hanya Rp 25.000 paling mahal, bahannya sama dan durasi pengerjaan juga sama.
Perbedaan harga yang mencolok bisa menghilangkan trust pelanggan. Artinya, untuk apa harus buang uang dua kali lipat dengan pengerjaan dan kualitas yang sama. Jelas ini tidak masuk akal.Â
Kadang banyak bisnis yang ingin meraih untung besar, tapi melakukan hal yang salah atau tidak tepat.Â
Menentukan harga atau jasa di luar harga pasar adalah kecerobohan yang bisa berakibat fatal. Calon pembeli atau pelanggan bisa dalam sekejap beralih ke pilihan lain. Bukankah ini sangat merugikan?
Ada baiknya pelaku bisnis melakukan observasi berupa kajian kelayakan harga atas sebuah produk baru kemudian menentukan harga yang sesuai. Jika ingin harga lebih mahal, maka berikan kualitas lebih dan jaminan lebih.Â
Dalam ilmu marketing ada istilah sell the results, not the procedures. Artinya, sebuah product atau jasa harus memiliki daya beli karena kelebihan dari segi manfaat ketika dipakai, bukan karena rentetan keunggulan product.
Seorang customer service harus memahami bahwa untuk menggait calon pelanggan atau pembeli maka skil komunikasi itu krusial.Â