2. Berikan uang jajan yang tetap jumlahnya setiap bulan
Melatih kemandirian dalam mengatur uang sangatlah perlu. Ada seorang teman saya asal Amerika yang kebetulan memberi pelatihan keuangan pada keluarga lower class. Disana ia menemukan fakta bahwa pola pemberian jajan pada anak menyebabkan bablasnya keuangan keluarga.
Bayangkan saja jika setiap hari anak diberi jajan sekolah, lalu pulang sekolah juga minta jajan, kemudian pergi les diimingi jajan. Mereka tidak pernah belajar nilai uang dan cara memakainya dengan bijak.
Alangkah baiknya jika orangtua memberi uang jajan berbentuk bulanan. Apa pentingnya? Saat uang diberikan secara berkala (per bulan) anak akan belajar tanggung jawab menjaga dan menggunakan uang dengan benar.
Jangan lupa sisipkan jumlah uang yang boleh dihabiskan per hari dan apa konsekuensinya jika uang habis sebelum waktunya. Tentunya ini harus dilatih perlahan, per minggu dulu baru kemudian jika sudah teratur dimulai per bulan.
3. Bangun konsep menabung sejak dini
Selagi anak kecil latihlah mereka untuk pandai berhemat. Dari sejumlah uang jajan yang diberikan, ajarkan anak untuk menyisihkan ke celengan. Ya jumlahnya tidak perlu banyak, yang penting pelajaran menabungnya.Â
Beri penghargaan berupa uang tambahan saat mereka mampu menabung dengan jumlah tertentu sesuai perjanjian. Saya teringat dulu saat sekolah dasar orangtua memberi jatah uang per bulan namun saya menghabiskan dalam seminggu. Akhirnya saya harus rela kelaparan di minggu berikutnya.
Tapi ada pelajaran berharga yang saya dapat, saya lebih hati-hati dalam mempergunakan uang dan condong mengedepankan kebutuhan dari keperluan.Â
Dengan melatih anak menabung uang, mereka akan belajar membeli barang yang diinginkan dari hasil tabungan sendiri. Ini akan memberikan pelajaran berharga tentang nilai tanggung jawab dan kemandirian.
Manfaat lainnya, anak juga akan terlatih untuk mengontrol pengeluaran sesuai pemasukan saat mereka nantinya sudah bekerja.Â