Tidak sedikit orangtua yang masih memberi dukungan finansial bagi anak sekalipun sudah bekeluarga. Rasa sayang mereka tidak luput dimakan waktu dan usia.
Memang benar orangtua kita mampu membesarkan sampai 7 anak sekaligus, tapi tidak demikian dengan anak. Satu anak bahkan belum tentu mampu mengasuh seorang ayah atau ibu.
Jika mau berhitung, jumlah uang yang dihabiskan untuk menyapih, menjaga, merawat, menyekolahkan seorang anak jauh lebih besar dibandingkan dengan sisa umur orangtua yang harus dijaga seorang anak.
Pertanyaannya, kenapa banyak anak yang tidak mampu?
Bagi seorang muslim dengan latar belakang ilmu agama yang baik, tentu seorang anak akan sangat memahami berapa banyak keberkahan dari tangan orangtua.Â
Sayangnya, banyak anak yang melewati kesempatan istimewa ini. Kesempatan merawat orangtua dimasa tua dan mendapatkan keberkahan do'a dari kedua tangan mereka yang mulia.Â
Mungkin saja kita beranggapan bahwa kita sudah berhasil dan tidak lagi membutuhkan do'a dari orangtua. Padahal, dari kedua tangan mereka kita bisa mengejar banyak sekali keberkahan yang belum kita peroleh dalam hidup.
Bahkan, ada anak yang tidak sudi menerima orangtua yang sudah pikun karena faktor 'mengganggu' rumah tangga mereka. Akhirnya, rela menyerahkan orangtua ke panti jompo.
Ada juga yang tidak sanggup bersabar merawat orangtua karena kelakuan orangtua yang sudah pikun acapkali memancing kemarahan anak. Jika dipikir-pikir, nilai kesabaran orangtua menjaga kita di waktu kecil sungguh tidak terbatas.
Bagaimana seharusnya anak bersikap?
Jika masih memiliki orangtua sebaiknya anak-anak berdiskusi bersama untuk merawat orangtua secara bersama. Sebenarnya yang dibutuhkan orangtua adalah waktu bersama anak, tidak lebih dari itu.