Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pentingnya Membangun Koneksi Emosional dengan Anak

28 Oktober 2021   15:41 Diperbarui: 29 Oktober 2021   06:08 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajar jika saat ini kita melihat banyak anak yang kurang berempati dan bahkan secara perilaku kurang menghormati orangtua. Inilah harga yang harus dibayar orangtua jika tidak membersamai anak dengan kasih sayang.

Ilustrasi:https://www.realmomma.com
Ilustrasi:https://www.realmomma.com

Bangun Visi Bekeluarga dengan Kasih Sayang

Ada banyak pasangan yang mungkin tidak membangun visi yang benar ketika menikah. Kebanyakan berpikir bagaimana sekadar bisa memiliki pendapatan untuk menghidupi keluarga.

Pasangan yang baik seharusnya memiliki visi jauh kedepan. Bagaimana membangun keluarga bukan hanya sejahtera secara material tapi juga emosional.

Jika ditinjau secara mendalam, bahkan sebab keruntuhan keluarga seringkali berawal dari kasih sayang yang memudar karena porsi mencari nafkah yang lebih dikedepankan.

Ikatan emosional suami dan istri, orangtua dan anak, adik dan kakak dibangun dengan kasih sayang yang disalurkan dari cara berinteraksi dan berkomunikasi.

Tentu, antara pasangan harus lebih dulu memiliki visi dalam bentuk komitmen saat menikah.  Ada konsep mendidik anak dengan nilai kasih sayang jauh sebelum hadirnya si buah hati. 

Membangun visi yang selaras bersama pasangan akan sangat membantu kita menjadi orangtua yang baik. Bukan hanya sekadar hadir bersama anak, tapi juga aktif membersamai anak secara emosional.

Peran ayah sebagai kepala keluarga juga harus diwarisi kepada anak. Bagaimana hadirnya ayah memberi kedekatan tersendiri kepada anak. Jangan sampai anak hanya mengenal ayah sebagai sosok dingin yang kaku bersama anak.

Nilai kasih sayang bisa hadir dengan kerja sama ayah dan ibu secara baik dan bijak. Saling mengganti peran jika diperlukan dan membantu saat dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun