Wajar jika saat ini kita melihat banyak anak yang kurang berempati dan bahkan secara perilaku kurang menghormati orangtua. Inilah harga yang harus dibayar orangtua jika tidak membersamai anak dengan kasih sayang.
Bangun Visi Bekeluarga dengan Kasih Sayang
Ada banyak pasangan yang mungkin tidak membangun visi yang benar ketika menikah. Kebanyakan berpikir bagaimana sekadar bisa memiliki pendapatan untuk menghidupi keluarga.
Pasangan yang baik seharusnya memiliki visi jauh kedepan. Bagaimana membangun keluarga bukan hanya sejahtera secara material tapi juga emosional.
Jika ditinjau secara mendalam, bahkan sebab keruntuhan keluarga seringkali berawal dari kasih sayang yang memudar karena porsi mencari nafkah yang lebih dikedepankan.
Ikatan emosional suami dan istri, orangtua dan anak, adik dan kakak dibangun dengan kasih sayang yang disalurkan dari cara berinteraksi dan berkomunikasi.
Tentu, antara pasangan harus lebih dulu memiliki visi dalam bentuk komitmen saat menikah. Â Ada konsep mendidik anak dengan nilai kasih sayang jauh sebelum hadirnya si buah hati.Â
Membangun visi yang selaras bersama pasangan akan sangat membantu kita menjadi orangtua yang baik. Bukan hanya sekadar hadir bersama anak, tapi juga aktif membersamai anak secara emosional.
Peran ayah sebagai kepala keluarga juga harus diwarisi kepada anak. Bagaimana hadirnya ayah memberi kedekatan tersendiri kepada anak. Jangan sampai anak hanya mengenal ayah sebagai sosok dingin yang kaku bersama anak.
Nilai kasih sayang bisa hadir dengan kerja sama ayah dan ibu secara baik dan bijak. Saling mengganti peran jika diperlukan dan membantu saat dibutuhkan.