Kita mungkin tidak sadar atau berkilah bahwa mungkin tidak bermaksud berkata demikian untuk anak atau dalam keadaan emosi sehingga ucapan tidak terkontrol.
Tapi ingatlah, ucapan tidak bisa ditarik, dan apa yang masuk kedalam dua telinga anak akan menetap disana. Baik itu kata-kata baik atau buruk. Jadi, semua kita orangtua punya PILIHAN.
Perbaikilah cara berkomunikasi dengan anak. Jika sedang emosi selesaikan dulu masalah sebelum berinteraksi dengan anak.Â
Sebelum mengeluarkan kata-kata pikirkan baik-baik akibatnya bagi anak. Usahakan untuk selalu fokus pada ucapan baik, tanamkan kalimat "kamu anak paling baik", "kamu suka membantu orangtua", "kamu suka menolong orang lain", "kamu anak yang cerdas", "hidupmu akan selalu berkah".
Ulangi setiap hari kalimat seperti ini didepan anak. Jangan GENGSI, ucapkan kalimat-kalimat seperti ini dan lihatlah apa yang akan terjadi pada anak. Ingat, ucapan adalah do'a.Â
Mungkin sangat sedikit orangtua yang menyebutkan nama anak dalam do'a mereka, apalagi yang berdo'a khusus untuk anak. Umumnya orangtua berdo'a pada momen-momen tertentu.
Jadi, apa ruginya sebagai orangtua kita membiasakan menanamkan karakter dalam diri anak melalui UCAPAN POSTIF. Kalau bisa ulangi minimal 20 kali sehari.Â
Lihatlah keajaiban kata-kata pada diri anak. Saya sudah membuktikan bagaimana kata-kata postifi itu sangat POWERFUll untuk membentuk kepribadian anak.Â
Tidak percaya atau belum yakin? Ayo buktikan mulai hari ini. Setiap hari ulangi kata-kata positif. Ubah kebiasaan memarahi dengan berperilaku baik kepada anak. Ajak anak bercanda agar suasana selalu gembira. Anak senang, orangtuapun tenang!Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI