Mohon tunggu...
Masyita Deta Rahadiani
Masyita Deta Rahadiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perjalanan Historis Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia

29 Mei 2023   19:48 Diperbarui: 29 Mei 2023   19:56 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari besar lahirnya Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni | Sumber: Unsplash.com

5) Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan yang berkebudayaan).

Lima prinsip sebagai calon dasar negara yang telah disampaikan dalam pidato tersebut diberi nama "Pancasila" oleh Ir. Soekarno.


Menurut Ir. Soekarno, kelima sila itu masih bisa diperas menjadi "Tri Sila",
meliputi: 

  1. Sosio Nasionalisme

  2. Sosio Demokratis

  3. Ketuhanan 

Selanjutnya, Ir. Soekarno juga mengusulkan bahwa "Tri Sila" dapat diperas lagi menjadi "Eka Sila", yang intinya adalah gotong royong. Ir. Soekarno mengusulkan agar Pancasila dijadikan sebagai dasar falsafah Negara. Pidato Ir. Soekarno sangat menarik untuk disimak. Alasan pertama, pidato itu disampaikan secara lisan dan sudah disiapkan secara matang oleh Ir. Soekarno berdasarkan pengalamannya selama memperjuangkan cita-cita kemerdekaan bangsanya. Alasan kedua, dalam pidatonya Ir. Soekarno juga membandingkan dasar filsafat Negara "Pancasila" dengan ideologi-ideologi besar dunia yang lain, seperti ideologi Liberalisme, Komunisme, Kosmopolitisme, San Min Chui, Chauvinisme, dll.

Pidato Ir. Soekarno yang disampaikan pada sidang pertama BPUPKI sangat menarik dicermati, sebab pidato tanggal 1 Juni 1945 itu hampir mirip dengan pidato yang disampaikan tanggal 4 Juli 1927 ketika Ir. Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono dan tokoh-tokoh lainnya mendirikan Partai Nasional Indonesia. 

Sebab Marhaenisme yang menjadi azas Partai Nasional Indonesia adalah mencakup tiga azas: 

  1. Ketuhanan 

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun