5) Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan yang berkebudayaan).
Lima prinsip sebagai calon dasar negara yang telah disampaikan dalam pidato tersebut diberi nama "Pancasila" oleh Ir. Soekarno.
Menurut Ir. Soekarno, kelima sila itu masih bisa diperas menjadi "Tri Sila",
meliputi:Â
Sosio Nasionalisme
Sosio Demokratis
KetuhananÂ
Selanjutnya, Ir. Soekarno juga mengusulkan bahwa "Tri Sila" dapat diperas lagi menjadi "Eka Sila", yang intinya adalah gotong royong. Ir. Soekarno mengusulkan agar Pancasila dijadikan sebagai dasar falsafah Negara. Pidato Ir. Soekarno sangat menarik untuk disimak. Alasan pertama, pidato itu disampaikan secara lisan dan sudah disiapkan secara matang oleh Ir. Soekarno berdasarkan pengalamannya selama memperjuangkan cita-cita kemerdekaan bangsanya. Alasan kedua, dalam pidatonya Ir. Soekarno juga membandingkan dasar filsafat Negara "Pancasila" dengan ideologi-ideologi besar dunia yang lain, seperti ideologi Liberalisme, Komunisme, Kosmopolitisme, San Min Chui, Chauvinisme, dll.
Pidato Ir. Soekarno yang disampaikan pada sidang pertama BPUPKI sangat menarik dicermati, sebab pidato tanggal 1 Juni 1945 itu hampir mirip dengan pidato yang disampaikan tanggal 4 Juli 1927 ketika Ir. Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono dan tokoh-tokoh lainnya mendirikan Partai Nasional Indonesia.Â
Sebab Marhaenisme yang menjadi azas Partai Nasional Indonesia adalah mencakup tiga azas:Â