Mohon tunggu...
Masinjer2016
Masinjer2016 Mohon Tunggu... Lainnya - Masyarakat Indonesia di Jerman (masinjer)

Komunitas Masyarakat Indonesia yang berasal dari 16 negara bagian di Jerman

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bersama Masinjer: Pasar Natal Stuttgart yang Ber-Green Energy

22 Desember 2023   17:36 Diperbarui: 25 Desember 2023   08:05 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Weinglas atau gelas anggur sebagai simbol Desa Anggur Stuttgart

Dok Pribadi
Dok Pribadi


Fernsehturm atau menara televisi melambangkan Menara Televisi SWR Stuttgart

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Serta ada Grabkapelle yang adalah monumen cinta abadi yang melambangkan cinta antara Ratu Catherine dan Raja Wilhelm dari Wuerttemberg.


Sepertinya keindahan itu belumlah cukup karena terdengar juga alunan musik Saxofon dari beberapa pengeras suara yang ditempatkan di halaman itu.  Musik itu menghadirkan suasana romantis.  Jadi, kalau ingin mengunjungi tempat ini, diusulkan jangan sendiri, paling tidak bawa sahabat.

Bukan hanya di halaman alun-alun yang berkilauan, tapi juga pohon-pohon di sepanjang jalan Koenigstrasse yang sejumlah 110 pohon berhias dengan balutan kerlap-kerlip lampu berwarna hangat.  

Bagaimana cara untuk menghadirkan semarak Pasar Natal dan kota Glanzlichter Stuttgart" dengan pencahayaan aneka warna, tetapi tetap ramah lingkungan sesuai dengan progran agenda kota Klima Fahrplan menuju iklim netral tahun 2035?

Penggunaan kostrom atau pencahayaan hemat energi.  

Proyek Stadtwerke Stuttgart yaitu perusahaan energi kota Stuttgart yang telah memasok listrik ramah lingkungan ke kios-kios Pasar Natal dan seluruh dekorasi pencahayaan Glanzlichter Stuttgart" sejak tahun 2014.  

Lampu-lampu di pusat perbelanjaan (dok pribadi)
Lampu-lampu di pusat perbelanjaan (dok pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun