Mengenai penerimaan teman sebaya, anak-anak dengan kualitas teman dan persahabatan yang baik diterima dengan baik oleh teman sebayanya (lihat Rubin, Bukoski, et al., 2006). Penelitian terbaru menunjukkan bahwa anak usia sekolah yang memiliki teman lebih mungkin diterima daripada anak yang tidak, bahkan jika teman tersebut menunjukkan karakteristik yang tidak diinginkan seperti kecenderungan agresif (Palmen, Vermande, Dekovic, & van Aken, 2011). Mengenai persepsi popularitas, memiliki teman yang dianggap populer meningkatkan persepsi popularitas seseorang selama masa kanak-kanak (Logis, Rodkin, Gest, & Ahn, 2013).
* Bermain dan Permainan Bagi Anak Usia Dini Berdasarkan Teori Piaget dan Vygotsky
Menurut Piaget, anak belajar memahami informasi dengan cara berinteraksi dengan benda-benda di sekitarnya. Permainan ini menawarkan anak-anak kesempatan untuk berinteraksi dengan benda-benda. Anak-anak memiliki kesempatan untuk menggunakan indranya, seperti sentuhan, penciuman, penglihatan dan pendengaran untuk sifat-sifat benda-benda tersebut. Dari perasaan tersebut, anak menerima fakta, informasi, dan pengalaman yang menjadi dasar pemikiran abstrak. Bermain menghubungkan anak-anak dari pemikiran konkret ke pemikiran abstrak.
Pada tahap operasi-operasi konkrit anak, permainan menampilkan kombinasi berbagai tindakan fisik dan verbal. Dia mulai melihat bentuk-bentuk abstrak dalam permainannya. Vygotsky menjelaskan bahwa bermain adalah cara untuk membantu anak-anak itu sendiri. Scaffolding zone of proximal development (ZPD) dirangsang secara main-main untuk meningkatkan jangkauan perkembangan potensial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H