Mohon tunggu...
Qalam Jalanan
Qalam Jalanan Mohon Tunggu... Jurnalis - menulis untuk membagi

pengelana yang mencoba mengais makna dari setiap langkahnya, menulis untuk bukti pengamalan pemahamannya, jangan di anggap pintar saya adalah manusia tanpa pengetahuan apapun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dua Cangkir Cinta

23 Februari 2020   06:50 Diperbarui: 23 Februari 2020   06:55 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kopi Indonesia | https://pesona.travel/

Mari minum bersama,

tak perlu dalam ruang yang sama

Kau lihat embun yang turun saja

Biar mataku yang menangkap panasnya surya

Mari nikmati,

Jika telah dingin kau pasti menyesal.

Yogyakarta, 2020

baca juga:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun