Mohon tunggu...
Nurrohmah Puji M
Nurrohmah Puji M Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang ibu dari tiga anak. Bersama keluarga kami memiliki hobby yang sama, yakni membaca dan menulis. Membaca dan menulis sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperluas wawasan dan pengalaman, juga dapat berbagi kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Melatih Kesabaran, Belajar dari Setongkol Jagung

24 Mei 2023   14:51 Diperbarui: 24 Mei 2023   14:55 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari koleksi pribadi. 

Apa yang istimewa dari setongkol jagung? Pada umumnya orang cenderung menyukai jagung dari rasanya. Jagung manis, apalagi hangat dengan variasi rasa. 

Selain direbus, jagung manis dapat pula dibakar atau dijadikan bahan makanan lainnya. Bahkan sekarang ini inovasi makanan dari jagung semakin menarik. Misalnya jasuke, jagung yang dipadu dengan susu dan keju. 

Tetapi kita tidak sedang membicarakan tentang makanan. Dari setongkol jagung dapat kita ambil sebuah pelajaran. Kesabaran, hal yang sangat sulit kita biasakan dalam diri kita. 

Orang-orang di zaman dulu, mereka sangat sabar dalam memperlakukan tanaman jagung. Baik ketika masih proses menanam, hingga memanennya. 

Satu persatu jagung hasil panen dikupas dengan tangan, kemudian dijemur, dan dipisahkan setiap bijinya hingga terpisah dari tongkolnya. 

Sumber gambar dari koleksi pribadi. 
Sumber gambar dari koleksi pribadi. 

Sangat sederhana. Semua masih tradisional, sehingga membutuhkan waktu yang lama. Mereka sangat sabar untuk menghasilkan kualitas jagung terbaik. 

Semakin maju perkembangan zaman, teknologi pun semakin melaju ke depan. Bagaimana dengan perlakuan orang-orang terhadap tanaman satu ini? 

Ketika kesabaran sudah semakin luntur, mereka pun maunya cepet-cepetan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berbagai teknologi dikembangkan. Baik mulai menyiapkan bibit, menanam, hingga memanen. Prosesnya pun serba mesin dan tidak membutuhkan waktu berbulan-bulan. 

Setongkol jagung juga dapat dijadikan pelajaran. Bagi orang tua yang memiliki lebih dari satu anak. Seringkali dari salah satu anaknya membuat mereka kecewa. Ada yang mengatakan jika si anak tersebut berbeda dengan saudara kandung yang lainnya. 

Sumber gambar dari koleksi pribadi
Sumber gambar dari koleksi pribadi

Orang tua menjadi kurang sabar menghadapi berbagai perbedaan pada diri anak-anak. Pendidikan yang mereka terapkan seakan percuma. 

Kesabaran orang tua kadangkala berkurang karena kurang paham dengan kondisi dan kemauan anak-anak sekarang. Salah asuh mungkin saja terjadi. 

Kita seharusnya sadar. Bahwa dalam setongkol jagung pastilah ada beberapa perbedaan. Entah ukurannya, bentuk, maupun warnanya. Begitu juga dengan manusia. Tentang kita dan anak-anak kita. Maka marilah kita belajar bersabar. Menata hati mewujudkan keluarga kita yang sesuai dengan cita-cita kita. Bahwa setiap anak adalah istimewa. 

Baiti jannati, sebuah rumah yang dihiasi dengan para calon penghuni surga. 

24 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun