Mohon tunggu...
Tunjung Eko Wibowo
Tunjung Eko Wibowo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Berdamai Dengan Hati dari belajar menulis, membaca dan mencintai diri sendiri pasca pensiun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menghapus Pilihan Ganda Menjadi Esai, Lompatan Ide dalam Kurikulum Merdeka?

19 September 2023   14:09 Diperbarui: 20 September 2023   04:16 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Menjawab Soal. (Sumber: AFP/Jung Yeon-Je via kompas.com)

Untuk membuat soal memerlukan waktu yang panjang, namun jawabannya hanya dalam hitungan menit. Sehingga ini terkadang jawaban anak bukan mengeksplore tapi belajarnya lebih banyak menghapal.

Jawaban pilihan ganda terkadang ada jawaban yang justru bukan yang sebenarnya. Itu salah satu kelemahannya, sehingga siswa di paksa memilih sebuah jawaban yang masih salah, bukan berarti salah. 

Karena sebenarnya ada jawaban yang lebih tepat lagi. Karena soal pilihan ganda yang hanya membuat murid menghapal saja. Dalam pilihan ganda juga harus ada kaidah-kaidah positif dan negtif baik dari soal maupun jawabannya. Soal juga harus logis dapat diterima siswa yang akan menjawabnya.

Sebuah pertanyaan dengan jawaban uraian atau essay dapat melatih siswa untuk lebih berpikir kritis dan melakukan analisis lebih mendalam, daripada soal pilihan ganda. Dari  essay tsb siswa juga  mampu menguraikan, menjelaskan, membandingkan hingga menemukan sebuah kesimpulan. 

Untuk soal dengan jawaban essay juga tidak perlu banyak soal, tetapi harus mencakup secara keseluruhan dari sebuah mata pelajaran yang telah di ajarkan. Hal ini bisa mendorong siswa untuk berani berpendapat dan mengungkapkan ide baru yang timbul.

Penilaian untuk soal yang berbentuk essay juga harus mempertimbangakan beberapa hal seperti penentuan bobot skor, pemeriksaan jawaban tidak melihat identitas siswa untuk meminimalisir unsur subjektivitas, dan melakukan pemeriksaan jawaban dengan detail.

Nah dari sini, saya berkesimpulan bahwa melihat fenomena saat ini. Memang cukup tepat relevansinya dalam menghilangkan pilihan ganda menjadi jawaban essay. 

Hal ini sejalan dengan makin rendahnya minat literasi di negara kita. Seperti  yang di beritakan oleh Kompas.id melaui Harin Kompas bahwa negara maju saat ini mulai kembali membiasakan teks cetak dan tulis tangan. 

Jadi essay bagi sebagian negara maju masih cukup baik. Jadi tidak heran jika  mereka lebih mampu dalam berargumen, menulis jurnal dan literasinya lebih baik.

Ya, begitulah dalam sebuah keinginan ataupun pendapat akan mengandug sebuah pro kontra. Dalam hal ini saya memang lebih cenderung suka essay. Karena kita akan lebih banyak keingin tahuan secara lebih luas. 

Bisa berargumen dan menyampaikan pendapat secara komprehensif. Sehingga siswa  akan tahu kelemahan dan kelebihan dirinya. Untuk bidang eksak yang dianggap ilmu pasti juga ada beberapa penjabaran yang menghasilkan jawaban yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun