Hal ini selalu tertuang dalam perkembangan setiap kurikulum, walaupun perubahan kurikulum tsb tergantung dari perubahan pemangku jabatan dan pengambil kebijakan. Karena kita pernah mengalami kurikulum berbagai era(era dimana saya alami).
Kurikulum di Indonesia
Saya mengambil dari perjalanan kurikulum yang pernah saya terima dan saya amati. Karena sebelum 1975 tentu sudah ada acuan kurikulum untuk pendidikan.
Kurikulum 1975, yaitu kurikulum ini menekankan pendidikan lebih efektif dan efisien. Menurut Mudjito, Direktur Pembinaan TK dan SD Departemen Pendidikan kala itu, kurikulum ini lahir karena pengaruh konsep di bidang manajemen MBO (management by objective).
Kurikulum 1984Â dengan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Yang biasa disebut dengan kurikulum yang disempurnakan. Polanya hampir mirip dengan kurikulum 1975, namun ada catatan yang bagus yaitu berdiskusi antar kelompok.
Kurikulum 1994 (perpaduan antara kurikulum 1975 dan 1984). Yang biasa disebut dengan kurikulum yang disempurnakan. Namun dalam prakteknya kurikulum ini berat untuk siswa.Â
Karena mulai ada penambahan pelajaran muatan nasional dan tambahan muatan lokal untuk bahasa daerah, ketrampilan dan kesenian. Hal ini juga menimbulkan kritik dari berbagai lapisan.
Kurikulum 2004 (dengan basis KBK atau  Kurikulum Berbasis Kompetensi). Suatu program pendidikan berbasis kompetensi yang harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu pemilihan kompetensi sesuai spesifikasi, indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi, dan pengembangan pembelajaran.
Kurikulum 2006 (KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Hal ini pemerintah menerapkan standadr pendidikan.Â
Serta pihak guru harus mampu menyususn silabus untuk pengajarannya berdasarkan kondisi masing-masing daerah. Sehingga antar daerah bisa terjadi ketimpangan atas kwalitas satuan pelajarannya. Â
Kurikulum 2013 (kurikulum yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb, sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi Matematika). Dalam kurikulum ini juga menonjolkan tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku.