Sebagai permulaan, sebagian besar pencapaian keseimbangan kehidupan kerja dapat dilakukan sebelum mulai bekerja. Dengan mengenali prioritas Anda dan menetapkan batasan untuk bekerja, Anda akan mengambil langkah besar untuk menemukan keseimbangan yang ideal bahkan sebelum menginjakkan kaki di kantor.
Kenali prioritas Anda
Tempat yang ideal untuk memulai adalah mencari tahu prioritas Anda dalam hidup dan, selanjutnya, dalam pekerjaan. Pekerjaan akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, jadi luangkan waktu untuk merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini: Apa yang paling penting bagi Anda? Aspek apa dalam hidup yang tidak dapat Anda kompromikan?
Secara alami, ini akan bervariasi antar individu. Misalnya, kesehatan Anda secara keseluruhan mungkin menjadi prioritas, jadi menyisihkan waktu untuk berolahraga lebih diutamakan. Orang lain mungkin ingin menyisihkan waktu berkualitas untuk keluarga dan teman, mengejar hobi, atau bahkan fokus pada diri sendiri.
Susun aturan Anda sendiri
Setelah Anda mengidentifikasi prioritas Anda, tetapkan batasan untuk kehidupan kerja Anda. Putuskan berapa banyak waktu yang perlu Anda sisihkan dan, pada gilirannya, titik hari di mana Anda berhenti dari pekerjaan Anda.
Ini penting dilakukan sejak dini. Sangat mudah untuk asyik dengan pekerjaan Anda dan akhirnya berkompromi dengan prioritas Anda. Misalnya, Anda dapat menetapkan aturan bahwa Anda hanya akan bekerja dalam jam kerja. Ini berarti tidak ada panggilan telepon larut malam yang menghibur atau email kerja di saat-saat terakhir.
Sekali lagi, ini akan berbeda dari orang ke orang. Dalam beberapa kasus, faktor lain mungkin harus diperhatikan, seperti tenggat waktu kerja, keadaan darurat, atau kolega Anda, jika Anda bekerja dengan tim. Namun, pada akhirnya, tujuannya adalah untuk memiliki kendali atas waktu Anda sendiri.
Temukan perusahaan yang cocok untuk Anda
Selain perencanaan yang tepat di pihak Anda, sama pentingnya untuk bekerja di organisasi yang berfokus pada orang-orangnya. Keseimbangan kehidupan kerja dapat menjadi tantangan untuk dicapai jika perusahaan tempat Anda bekerja tidak memprioritaskan kesejahteraan karyawan.
Organisasi mungkin menawarkan tunjangan karyawan seperti mengizinkan hari libur pada acara-acara khusus, tunjangan untuk membeli produk kesehatan seperti keanggotaan pusat kebugaran, cuti sebagai pengganti lembur, atau fleksibilitas dalam pengaturan kerja.