Mohon tunggu...
Mustopa
Mustopa Mohon Tunggu... Petani - Petani

Bercerita dari desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jerry Si Kucing Penyebar Pandemi

16 Juni 2023   19:58 Diperbarui: 16 Juni 2023   20:10 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam serial Tom & Jerry, Jerry merupakan nama seekor tikus yang cerdik. Ia selalu dapat melepaskan diri dari kejaran Tom, si kucing. Aksi kejar-kejaran yang terkadang terlihat brutal itu merupakan pertunjukan lucu dan menggemaskan. Oleh karena itu tidak mengherankan jika serial ini begitu disukai oleh anak-anak, termasuk anak saya. Bahkan, saya pun termasuk penggemar yang selalu turut terpingkal-pingkal ketika menemani anak saya menyaksikan serial tersebut.

Idola anak saya dalam serial itu adalah Jerry, si cerdik. Namun dalam kehidupan nyata ia menyukai kucing yang mulai kami pelihara saat ia berusia setahun. Entah mengapa, anak saya memberinya nama Jerry. Mungkin ia berharap agar kucing berwarna putih itu secerdik Jerry dalam serial kesayangannya. Nama Jerry itu hingga kini masih tersemat untuk memanggil kucing tersebut.

Pada mulanya Jerry merupakan kucing penurut, tak sekalipun ia mencuri. Nampaknya ia juga menyayangi anak saya. Ketika anak saya sakit, Jerry selalu menunggunya di bawah ranjang. Pun begitu saat namanya dipanggil, ia begitu sigap mendatangi anak saya. Namun Jerry tidak pernah menjadi kucing cerdik seperti yang diharapkan anak saya. Ia tak pandai menangkap tikus atau binatang-binatang kecil lain. Oleh karena itu, jika kami tak memberikan makan ia pun terus mengeong sepanjang hari.

Alasan kami tak rutin memberinya makan karena Jerry memiliki kebiasaan baru. Ia suka berkelana, berkeliling kampung dari ujung utara hingga selatan. Namun begitu, ia tetap saja menjadi kucing bodoh yang tak mampu menangkap tikus. 

Akhirnya, untuk mencukupi kebutuhan makan, ia pun mencuri. Kadang mencuri daging ayam atau ikan lauk anak saya. Di waktu yang lain ia mencuri tahu atau tempe milik Ibu atau adik saya. Parahnya, ia juga mencuri makanan di rumah tetangga.

Kebiasaan Jerry itu membuat kami jengkel ketika mencuri makanan di rumah. Sedangkan ketika ia ketahuan mencuri makanan di rumah tetangga, kami malu bukan main. Kami malu dikatakan tak becus dalam mengurus binatang piaraan. Untungnya tetangga kami pun memaklumi hal tersebut.

“Jenenge wae kewan, nyolong kui wis biasa” (Namanya juga binatang, mencuri sudah menjadi hal yang lumrah), komentar seorang tetangga menghibur kami.

“Kucing kui cen ngono kui, ningomah ngalim, tapi nang wek tonggone nyolongan” (Perilaku kucing memang seperti itu, di rumah alim, tapi di rumah tetangga pekerjaannya mencuri), kata tetangga saya yang lain.

Di kampung saya, kucing jantan yang telah menua seperti Jerry ini dikenal sudah hilang insting kucing rumahannya. Menurut para tetangga saya itu, kucing jantan yang telah menua biasanya akan pergi dari rumah, berkelana tak tau arah. Ia akan berubah menjadi jahat. Kadang ada yang sampai memakan ayam piaraan masyarakat. Oleh karena itulah kucing jantan tua tersebut diberi nama baru, yakni kuwuk.


Mengenai Jerry yang kini telah menjadi kuwuk itu, kami sekeluarga pun pasrah. Membiarkan semaunya, dan kalau pulang kami tetap memberinya makan. Meski membuat kami jengkel, namun kami tak tega jika harus membuang atau bahkan membunuhnya. Namun begitu, terkadang saya mengusirnya ketika pulang ke rumah. Sebab ia mulai mengencingi barang-barang yang ada di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun