Mohon tunggu...
Mastia MHalimu
Mastia MHalimu Mohon Tunggu... Lainnya - tetap baik

berbuat baiklah kesemua orang sesungguhnya perbuatan baik itu untuk dirimu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Money

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik

25 Januari 2021   14:00 Diperbarui: 30 Januari 2021   08:10 4624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Konflik dalam organisasi adalah suatu kondisi dalam organisasi dimana terdapat perbedaan pendapat atau pertentangan dalam menjalankan tugas untuk melaksanakan visi dan misi organisasi. Konflik merupakan kondisi yang dapat menghambat proses pelaksanaan tugas guna pencapaian tujuan organisasi. (modul)

          Manajemen konflik Teknik yang dilakukan untuk mengatur konflik. Dalam pengertian yang hampir sama, manajemen konflik adalah cara dalam menaksir atau memperhitungkan konflik (Criblin)

5.Tujuan Manajemen Konflik

           Manajemen konflik harus dilakukan secara sitematis untuk mencapai suatu tujuan. Berikut adalah tujuan-tujuan dari manajemen konflik :

a. Mencegah gangguan kepada anggota organisasi untuk memfokuskan diri pada visi, misi, dan tujuan organisasi.

b. Memahami orang lain dan menghormati keberagaman

c. Meningkatkan kreativitas

d. Meningkatkan keputusan melalui pertimbangan berdasarkan pemikiran berbagai informasi dan sudut pandang

KESIMPULAN

Dalam suatu organisasi tentunya ada yang namanya pemimpin, pemimpin organinsasi harus memiliki karakter yang tertanam dalam dirinya, sehingganya bisa menentukan gaya atau model kepemimpinan yang harus diterapkan dalam suatu organisasi model gaya kepemimpinan terbagi atas beberapa yaitu, gaya kepemimpinan demokrastis yang merupakan gaya kepemimpinan yang melibatkan seluruh anggotanya terlibat dalam penyelesaian masalah, gaya kepemimpinan otoriter merupakan gaya kepemimpinan yang dimana pemimpin memiliki hal sepenuhnya dalam pengambilan keputusan tanpa melibatkan anggotanya, dimana anggotanya hanya terlibat kerja untuk mencapai tujuan yang ingin di capai oleh pemimpinnya, dan gaya kepemimpinan bebas merupakan gaya kepemimpinan yang terlibat hanya kuantitas kecil sehingganya memberikan sebagian besar wewenang kepada anggota dalam proses pencapaian tujuan. Di dalam suatu organisasi tentunya banyak karakter individu yang harus di hadapi dan disatukan pemikiranya agar mencegah terjadinya konflik, konflik dapat dibedakan menjadi dua yaitu konflik yang membangun dan konflik yang merugikan.

Penyelesaian konflik pemimpin di haruskan mengetahui manajemen konflik dalam penyelesaiannya seperti pengurusan, pengendalian, memimpin, atau membimbing, sehingganya dapat memberikan keputusan terhadap konflik yang terjadi dengan tidak memberatkan sebelah pihak sehingganya tidak ada kecemburuan antara satu orang dengan orang lain yang mengakibatkan terjadi kesenjangan organisasi, pemimpin dalam menejemen konflik harus bisa menjadi mediator, collektor, informasi dan making descision. Agar terciptanya keharmonisan dalam suatu organisasi dalam pencapaian tujuan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun