Mohon tunggu...
Mastia MHalimu
Mastia MHalimu Mohon Tunggu... Lainnya - tetap baik

berbuat baiklah kesemua orang sesungguhnya perbuatan baik itu untuk dirimu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Money

Kepemimpinan dan Manajemen Konflik

25 Januari 2021   14:00 Diperbarui: 30 Januari 2021   08:10 4624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Organisasi adalah kumpulan antara dua orang atau lebih yang berada dalam suatu lembaga tertentu dan saling bekerja sama satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, secara formal didalam suatu ikatan hirarki selalu terdapat hubungan antara satu orang dengan orang lain yang disebut pimpinan dan satu orang atau sekelompok orang disebut bawahan. Didalam suatu organisasi tentunya terdapat banyak macam karakter seseorang yang berbeda sehingganya ada saling ketergantungan dalam proses kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Karakter yang berbeda dalam suatu organisasi menyebabkan terdapat perbedaan yang sering kali menyebabkan ketidak cocokan dan akhirnya menimbulkan konflik yang terjadi di dalam suatu organisasi. Sehingganya kemampuan manajemen konflik sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi agar dapat memecahkan masalah dengan pengambilan keputusan denan masalah yang ada untuk menemui suatu hasil yang di inginkan untuk menghalangi konflik antara satu orang dengan orang lain ataupun dengan pimpinan.

Konflik adalah suatu kondisi dimana tidak ada keharmonisan dalam suatu organisasi akibat pertentangan akibat perbedaan pendapat yang tidak mencapai kesepakatan dalam menjalankan visi atau misi organisasi, Menurut Eisenhardt et al. (1997) konflik merupakan suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian atau perbedaan antara dua pendapat (sudut pandang), baik itu terjadi dalam ukuran (organisasi), derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota organisasi, kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan organisasi, gaya kepemimpinan, dan sistem imbalan yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.

          Gaya kepimpinan dapat mempengaruhi penyelesaian konflik dengan melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi, adapun model gaya kepemimpinan dibagi menjadi beberapa pendekatan yaitu kepemimpinan otoriter, kepemimpinan demokratis, kepemimpinan bebas, Winardi (Tumbol, 2014), gaya kepemimpinan otoriter didasarkan atas perintah-perintah, pemaksaan tindakan yang arbitrer dalam hubungan antara pimpinan dengan pihak bawahan. Gaya kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif dan dinamis dan terarah. Gaya kepemimpinan laissez faireini sang pemimpin praktis tidak memimpin dia membiar kan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri (Kartono, 2005).

          Manajemen konfik merupakan gabungan antara dua unsur kata yaitu konflik dan manajemen, konflik diartikan sebagai perselisihan yang terjadi antara dua orang yang saling bergantung. Konflik ada yang bersifat membangun ada pula yang merusak sebuah organisasi sehingga diperlukan untuk digunakan memberikan perubahandan inovasi pada individu dan organisasi. Sedangkan manajemen merupakan proses pengorganisasian secara terencana terukur dan produktif. Untuk itu manajemen dapat dipahami secara pengetahuan dan wawasan sehingga dapat mengenal bagaimana cara mengelolah konflik dan dirawat agar konflik dapat menguntukan, menghasilkan atau bahkan harus ditinggalkan. Upaya pengelolaan konflik yang dibutuhkan kesadaran dalam penyusunannya agar tercapai keluaran konflik yang di harapkan organisasi.

            Adapun tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui peran kepemimpinan dalam menghadapi permasalahan yang ada dalam sebuah organisasi dengan model atau gaya kepemimpinan yang ada dalam penyelesaian konflik dengan manajemen konflik.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Kepemimpinan

          Menurut Badeni (2013: 2), kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan. McShane dan Von Glinow (2010: 360) menyatakan kepemimpinan adalah tentang memengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain memberikan kontribusi ke arahefektivitas dan keberhasilan organisasi di mana mereka menjadi anggotanya. Robbins dan Judge (2015: 410) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi suatu kelompok  menuju pencapaian sebuah visi atau serangkaian tujuan.

3. Sifat Kepemimpinan

          Menurut George R.Terry sebagaimana dikutip oleh Kartini Kartono (2003: 41-44), sifat pemimpin yang unggul adalah:

a. Kekuatan.

b. stabilitas Emosi

c. Pengetahuan Tentang Hubungan antar manusia

d. Kejujuran

e. Bersifat Obyektif.

f. Motivasi Pribadi

g. Keterampilan Berkomunikasi

h. Kemampuan mengajar

i. Keterampilan social

j. Kecakapan teknis

3.Tipologi Kepemimpinan

          Kepemimpinan dalam suatu organisasi memiliki berbagai cara untuk menempuh tujuannya yang pada dasarnya memili prinsip yang tidak jauh berbeda. Sehingganya pemimpin harus memiliki karakter dalam diri untuk menentukan gaya kepemimpinanya yang biasa di sebut topologi kepemimpinan.

Adapun tipe kepemimpinan yaitu

a. kepemimpinan otoriter

          gaya kepemimpinan otoriter merupakan gaya kepemimpinan yang memuaskan segala kebijakan nya untuk mengambil keputusan. Untuk gaya kepemimpinan ini pemimpin memberi tahu sasaran yang ingin dicapai, dan anggotanya hanya melaksanakan apa yang menjadi keputusan pemimpin, Kepemimpinan otokrasicocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapikomitmennya tinggi.

b. Gaya kepemimpinan Demokratis

          Gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya pimpinan yang memberikan wewenang kepada seluruh bawahannya. Dimana setiap ada masalah yang terjadi dilingkungan organisasi maka pimpinan melibatkan anggotanya dalam penyelesaian masalah, pada kepemimpinan demokratis juga dimana anggota memiliki peranan yang lebih besar dikarenakan pimpinan hanya menujunkan sasaran yang ingin dicapai, sedangkan cara untuk mencapai sasaran tersebut anggota yang menentukan.

c. Gaya Kepemimpinan Bebas

          gaya kepemimpinan bebas merupakan gaya kepemiminan dimana pemimpin hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil dimana para bawahanya secara aktif menentukan tujuan dalam peneyelesaian masalah yang di hadapai.

4. Manajemen Konflik

          Manajemen atau disebut dengan pengelolaan diambil dari bahasa Inggris "Management" yakni dari kata kerja to Manage yaitu sinonim dari kata to Hand yang berarti mengurus, to Control yang berarti memeriksa dan to Guide yang berarti memimpin. Jadi apabila dilihat dari asal katanya (etimologi), manajemen berarti pengurusan, pengendalian, memimpin, atau membimbing."

          Konflik dalam organisasi adalah suatu kondisi dalam organisasi dimana terdapat perbedaan pendapat atau pertentangan dalam menjalankan tugas untuk melaksanakan visi dan misi organisasi. Konflik merupakan kondisi yang dapat menghambat proses pelaksanaan tugas guna pencapaian tujuan organisasi. (modul)

          Manajemen konflik Teknik yang dilakukan untuk mengatur konflik. Dalam pengertian yang hampir sama, manajemen konflik adalah cara dalam menaksir atau memperhitungkan konflik (Criblin)

5.Tujuan Manajemen Konflik

           Manajemen konflik harus dilakukan secara sitematis untuk mencapai suatu tujuan. Berikut adalah tujuan-tujuan dari manajemen konflik :

a. Mencegah gangguan kepada anggota organisasi untuk memfokuskan diri pada visi, misi, dan tujuan organisasi.

b. Memahami orang lain dan menghormati keberagaman

c. Meningkatkan kreativitas

d. Meningkatkan keputusan melalui pertimbangan berdasarkan pemikiran berbagai informasi dan sudut pandang

KESIMPULAN

Dalam suatu organisasi tentunya ada yang namanya pemimpin, pemimpin organinsasi harus memiliki karakter yang tertanam dalam dirinya, sehingganya bisa menentukan gaya atau model kepemimpinan yang harus diterapkan dalam suatu organisasi model gaya kepemimpinan terbagi atas beberapa yaitu, gaya kepemimpinan demokrastis yang merupakan gaya kepemimpinan yang melibatkan seluruh anggotanya terlibat dalam penyelesaian masalah, gaya kepemimpinan otoriter merupakan gaya kepemimpinan yang dimana pemimpin memiliki hal sepenuhnya dalam pengambilan keputusan tanpa melibatkan anggotanya, dimana anggotanya hanya terlibat kerja untuk mencapai tujuan yang ingin di capai oleh pemimpinnya, dan gaya kepemimpinan bebas merupakan gaya kepemimpinan yang terlibat hanya kuantitas kecil sehingganya memberikan sebagian besar wewenang kepada anggota dalam proses pencapaian tujuan. Di dalam suatu organisasi tentunya banyak karakter individu yang harus di hadapi dan disatukan pemikiranya agar mencegah terjadinya konflik, konflik dapat dibedakan menjadi dua yaitu konflik yang membangun dan konflik yang merugikan.

Penyelesaian konflik pemimpin di haruskan mengetahui manajemen konflik dalam penyelesaiannya seperti pengurusan, pengendalian, memimpin, atau membimbing, sehingganya dapat memberikan keputusan terhadap konflik yang terjadi dengan tidak memberatkan sebelah pihak sehingganya tidak ada kecemburuan antara satu orang dengan orang lain yang mengakibatkan terjadi kesenjangan organisasi, pemimpin dalam menejemen konflik harus bisa menjadi mediator, collektor, informasi dan making descision. Agar terciptanya keharmonisan dalam suatu organisasi dalam pencapaian tujuan bersama.

  

DAFTAR PUSTAKA

Wartini. S. 2015. Strategi Manajemen Konflik Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja Teamwork Tenaga Kependidikan. Universitas Negeri Semaran.

Mustika. O, Weni, Oktivianan. 2017. Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Dengan Manajemen Konflik Pada Karyawan Pt Inti Bharu Mas Palembang. Jurnal Ilmiah MBiAVol.16No.1April 2017:31-4

Ubaidillah A.S. 2018. Peran Kepemimpinan Dalam Manajemen Konflik. Malang

Saliman. Kepemimpinan, Konflikdanstrategi Penanggulangannya.

Yunita. D. 2013. Peran Pimpinan Dalam Menyelesaikan Konflik Di Organisas. Universitas Negeri Yogyakarta.

Wartini. S. 2015. Strategi Manajemen Konflik Sebagai Upaya Meningkatkan Kinerja. Universitas Negeri Semaran. Jurnal Manajemen dan Organisasi Vol VI, No 1 s.d 10,

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/784906882933a3b23fe226e004aafd05.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun