Mohon tunggu...
Mas Teddy
Mas Teddy Mohon Tunggu... Buruh - Be Who You Are

- semakin banyak kamu belajar akan semakin sadarlah betapa sedikitnya yang kamu ketahui. - melatih kesabaran dengan main game jigsaw puzzle. - admin blog https://umarkayam.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Antara Norman Rockwell, Lukisannya dan Aku

11 Mei 2016   21:11 Diperbarui: 11 Mei 2016   21:15 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Norman Rockwell (sumber dr en.wikipedia.org) - Saya (koleksi pribadi)

Media yang saya gunakan adalah kertas millimeter dan cat air.

Atma Jegug sendiri adalah seorang tukang kayu tua yang dulu pernah jadi tetangga saya dan kebetulan wajahnya mirip sekali dengan tokoh kharismatik asal India tersebut.

  • Melukis dengan mesin ketik

Mesin ketik dipakai melukis? Jika Anda belum pernah melihat lukisan mesin ketik mungkin tidak percaya. Anda boleh percaya boleh tidak. Tidak mudah memang melukis dengan mesin ketik karena sangat terbatasnya ukuran dan jenis lukisan yang bisa ditampilkan.

Kekurangan mesin ketik sebagai media melukis, adalah :

  • Ukuran lukisan terbatas pada kertas ukuran A4
  • Hanya bisa satu warna, hitam saja.
  • Tidak cocok untuk melukis obyek berukuran kecil atau yang membutuhkan detail
  • Tidak cocok untuk melukis pemandangan alam

Kelebihan mesin ketik sebagai media melukis paling lukisan kelihatan unik dan pelukisnya dibilang pelukis yang kreatif, itu saja.

Melukis dengan mesin ketik memang membutuhkan ketelitian dan kesabaran ekstra serta melelahkan karena proses menekan tombol huruf yang sama ratusan bahkan mungkin ribuan kali. Baris demi baris. Jika ketikan sudah mencapai batas bawah kertas, kertas dimasukkan lagi dari atas, ketik lagi. Demikian seterusnya. Proses ini bisa berulang puluhan kali.

Diego Armando Maradona (koleksi pribadi)
Diego Armando Maradona (koleksi pribadi)
Lukisan Diego Maradona ini saya repro dari sebuah poster majalah olah raga tahun ’80-an bernama ‘Prestasi’. Saat itu Maradona baru saja mengantarkan Argentina menjuarai Piala Dunia Yunior (U-20) tahun 1979 di Tokyo, Jepang. Maradona masih langsing, belum gendut seperti pada Piala Dunia Spanyol 1982.

Salam kreativitas !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun