6. Thn Pembuatan = 1994
7. Rute = Surabaya - Ende
Saya langsung tertarik dengan rute yang tercatum, Surabaya – Ende. Benarkah KMP Rafelia 2 seharusnya melayani rute tersebut ? Kenapa sekarang berubah melayani penyeberangan Ketapang – Gilimanuk ? Jawabannya, mungkin karena kapal ini pernah mengalami musibah pada bulan Juli 2015 yang lalu. Seperti yang pernah ditulis kompasianer ini.
Dari data spesifikasi kapal seperti yang tercantum di atas, yang tidak banyak diketahui masyarakat pada umumnya adalah : draught, GT dan DWT.
Draught adalah jarak permukaan air dengan lunas kapal. Sehingga draught maksimum adalah jarak maksimum yang diijinkan antara permukaan air dengan lunas pada sebuah kapal. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Â
[caption caption="Skets pengertian 'draught' (gambar dari plato.is)"]
GT atau Gross Tonnage adalah volume seluruh ruangan di bawah geladak kapal ditambah dengan seluruh ruangan tertutup di atas geladak. Dinyatakan dalam satuan ‘ton’ yang setara dengan 2,83 meter kubik (m3).
DWT atau Deadweight Tonnage adalah berat maksimum yang bisa ditampung untuk ‘membenamkan’ kapal sampai batas draught yang diijinkan. DWT inilah yang perlu diperhatikan dalam menampung barang atau muatan ke dalam kapal. Karena tidak mungkin menimbang satu per satu barang yang dimuat untuk mengecek apakah DWT sudah terpenuhi, maka dibuatlah cara yang lebih sederhana dengan cara melihat garis draught kapal.
Tentunya tinggi draught setiap kapal berbeda, tergantung jenis kapal, ukuran kapal dan di perairan mana kapal akan berlayar. Untuk melihat apakah sebuah kapal sudah mencapai draught-nya atau belum, dibuatlah tanda dan angka di lambung kapal yang disebut dengan ‘plimsol mark’, seperti gambar di bawah ini.
[caption caption="Tanda 'Plimsol Mark' di lambung kapal (gambar dari rhiw.com)"]