"Sori, bro. Nggak saya jual."
"Jangan gitu, Ndet. Mosok sama têmên sendiri nggak mau bantu ? Saya beli, ya !"
"Emangnya kamu mau beli berapa ?"
"Seratus ribu."
"Ooohhh ... gundhulmu amoh ! Sudah ada yang nawar satu juta aja nggak saya kasih, kok. Seratus ribu. Enak aja ! Sini, ... kembalikan akik saya !"
"Satu juta ???? !!! Busyeettt ... mahal amat ?!"
"Yaa ... namanya juga batu akik berkhasiat. Ya jelas mahal, dong !"
"Kalo gitu satu setengah juta, dah ! Boleh, ya ?!"
Bondet pun mikir. Akhirnya ....
"OK. Dil ! Mana uangnya ?"
Panjul pun menyerahkan uang satu setengah juta. Akhirnya batu akik hijau pupus itu pun berpindah jari. Sekarang melingkar di jari Panjul. Panjul pun dengan sumringah memamerkan batu akik barunya. Ke mana pun pergi batu akik itu selalu dibangga-banggakannya.