Selain yang disediakan untuk dinikmati dan digunakan secara gratis, ada juga produk digital yang memang dibuat untuk tujuan komersial. Dengan kata lain, dijual atau disewakan sama layaknya produk berwujud fisik.
Banyak orang yang mencari peluang dari menjual produk digital. Diantaranya pembuat konten media (Videografer, Blogger, Jurnalis), programmer, seniman (Musisi, Desainer) dan banyak lainnya.
Meski peluangnya terlihat menjanjikan, nyatanya menjual produk digital bukan hal yang mudah. Apalagi kalau tidak punya cukup keterampilan serta pengetahuan tentang pembuatan dan metode pemasarannya.
Nilai tawar produk digital juga masih tergolong rendah dibandingkan produk fisik. Tidak heran banyak produk digital yang sengaja dijual sangat murah hanya agar ada yang membeli. Terutama produk berupa konten media.
Walau itu masih sangat bisa dipahami, sangat disayangkan. Produk digital sendiri memang punya banyak kekurangan untuk bisa disebut sebagai "produk" yang bisa dimiliki dan layak untuk dibeli dengan sejumlah uang.
Pada dasarnya mereka hanya data komputasi. Mereka tidak berwujud, tidak bisa dipegang apalagi dicium baunya. Hanya bisa dilihat atau didengar, itu pun harus menggunakan perangkat dan piranti lunak yang mendukung.
Karena produk digital itu hanyalah susunan data program komputasi yang tidak berwujud, mereka juga seringkali mudah untuk digandakan atau dibajak secara ilegal tanpa mengurangi kualitas sebenarnya.
Oleh sebab itu, produk digital sering dianggap kurang "istimewa" untuk dihargai dan kurang bisa memberi rasa "memiliki". "Kalau bisa gratis kenapa harus bayar?", itulah sepenggal kalimat yang sering terdengar.
Demi menegaskan bahwa harga yang dipasang sesuai, banyak produk digital yang saat dijual juga memberikan bonus spesial dan ragam layanan tambahan lainnya secara gratis dalam jangka waktu tertentu.
Rata-rata produk digital yang sukses di pasaran hanya produk yang benar-benar menjadi kebutuhan pokok pekerjaan dan sudah dikenal banyak orang serta produk-produk yang dapat memberikan kepuasan secara emosional.
Namun, ada juga beberapa sektor dimana produk digital dihargai lebih baik. Misalnya, industri gim dan pengembangan piranti lunak bisnis perkantoran. Setidaknya, itulah yang bisa kita tahu sampai sekarang.