Mohon tunggu...
Maheido
Maheido Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Animasi

Penggemar karya animasi dan komik. Blog pribadi: www.maheidoku.web.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ulasan Animasi Keluarga Somat, Sebagai Penggemar

19 November 2021   19:34 Diperbarui: 19 November 2021   19:36 3823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serial Animasi Keluarga Somat. Image Credit: DreamtoOn Animation Studios (Gambar dari facebook.com/keluargasomatID) 

Hai... halo kamu yang di sana, pada kesempatan ini aku ingin mengulas (review) salah satu serial animasi Indonesia yang cukup unik. Sesuai judul, yang ingin aku ulas kali ini adalah serial animasi "Keluarga Somat."

Masih ingatkah kamu dengan serial animasi ini. Animasi ini tayang perdana pada 8 Juni 2013 sampai 9 September 2017 yang lalu di stasiun televisi Indosiar. Ditayangkan setiap Sabtu dan Minggu pagi, bahkan pernah tayang setiap hari loh.

Seperti Judulnya, animasi ini mengisahkan kehidupan sehari-hari keluarga Somat yang terdiri dari Pak Somat dan Bu Inah, serta kedua anaknya, Dudung dan Ninung. Baik itu keseharian di dalam rumah maupun lingkungan sekitarnya.

Animasi ini pernah menjadi salah satu tontonan hari sabtu dan minggu yang tidak pernah aku lewatkan. Tanpa sadar, animasi ini sudah menjadi tontonan favorit yang masih membekas di ingatan hingga sekarang.

Pada saat itu, sebenarnya banyak animasi Indonesia yang sudah mulai "unjuk gigi" melawan animasi Jepang yang masih mendominasi televisi. Untuk suatu alasan, serial animasi ini sangat menarik perhatianku.

Cerita yang Dekat dan Menghibur

Sama seperti kebanyakan animasi Indonesia yang tayang saat itu, "Keluarga Somat" mengangkat cerita yang ringan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari keluarga Indonesia pada umumnya, khususnya di Jawa.

Bukan hanya itu, pihak studio juga memoles setiap adegan dengan sedikit bumbu-bumbu komedi yang harus diakui lumayan kocak dan menghibur. Meskipun, banyak juga yang komedinya "gagal" alias tidak mengena.

Dengan rata-rata durasi sekitar 10 menit untuk setiap ceritanya, pendek juga yah. Terlepas dari durasinya, cerita dalam animasi ini memang dibuat dengan baik walau masih ada banyak sekali kekurangan.

Jika dilihat dari ceritanya, sepertinya target penonton animasi ini adalah seluruh anggota keluarga. Tidak heran jika animasi ini disukai oleh anak-anak. Bahkan terlihat menarik bagi penonton remaja dan dewasa.

Dari sekian banyak animasi Indonesia yang pernah aku tonton, mungkin hanya Keluarga Somat lah yang paling lucu sekaligus menghibur. Komedinya itu sungguh membedakannya dengan animasi lain.

Animasi yang Setengah-setengah

Setelah cerita, hal yang harus kita bahas selanjutnya adalah visual animasinya. Karena serial ini adalah karya animasi tentu tidak lengkap rasanya kalau tidak sama sekali menyinggung kualitas animasinya kan.

Setiap orang pasti punya pendapatnya sendiri mengenai ini, termasuk aku. Animasi dalam Keluarga Somat sebenarnya sudah bagus untuk tahun itu. Walaupun, masih kalah dengan animasi Indonesia lainnya yang juga tayang saat itu.

Padahal bisa tayang sampai 4 tahun dan terbukti populer tetapi tidak ada peningkatan kualitas yang signifikan di animasinya. Pergerakan karakternya kaku, terkadang gerakan mulut tidak klop dengan suara sulihannya.

Aku tidak mengerti kenapa, memang sengaja dipertahankan seperti itu atau kekurangan waktu dan talenta untuk pengerjaan. Rasanya seperti animasi yang masih setengah jadi, cuma dipaksakan tetap tayang.

Meskipun pada akhirnya animasinya itu menjadi ciri khas yang membedakannya dengan animasi lainnya. Kalau bukan karena ceritanya yang menghibur dan keunikan setiap karakternya mungkin animasi ini sudah hancur.

Karakterisasi yang Sangat Baik

Membangun karakter itu tidak mudah dan animasi ini menurutku berhasil melakukannya dengan sangat bagus. Siapa karakternya, bagaimana sifat mereka, pola pikirnya, penampilannya, itu semua perlu dipikirkan.

Pak Somat, Bu Inah, Dudung, Ninung, Yu Darmi, Bu Yati, Aldo, Nipon, Aling, Pak RT, Koh Wat, ada banyak sekali karakter dalam animasi ini dan luar biasanya masing-masing punya "daya tarik" miliknya sendiri.

Dengan memberi warna pada cara bicara dan tingkah laku yang menonjol dan jelas membuat setiap karakter dalam animasi ini sangat mudah untuk diingat bahkan untuk anak-anak sekalipun.

Aku juga harus memuji para penyulih suara (dubber) dalam animasi ini. Suara mereka sangat cocok dengan karakter yang mereka perankan. Berkat permainan suara mereka yang apik, komedi dalam animasi ini terasa hidup.

Kalaupun ada karakter yang gagal, mungkin karakter Bu Reren. Bagiku, penyulih suara untuk karakter ini tidak cocok akibatnya, malah jadi aneh didengar. Aksen dan cara bicaranya terlalu dipaksakan.

Kira-Kira Begini

Animasi ini sebenarnya menarik jika dikembangkan lagi menjadi cerita yang lebih panjang, bukan hanya cerita-cerita pendek seperti sekarang. Lalu tinggal tingkatkan kualitas animasinya sebaik mungkin.

Pilihan lainnya yang juga layak dicoba adalah dibuat film layar lebarnya seperti yang dilakukan "Nussa" dan "Adit & Sopo Jarwo". Mengembangkan cerita lain pada latar waktu setelah Dudung dan Ninung dewasa juga kelihatannya menarik.

Animasi ini punya daya tarik tersembunyi yang belum dapat diolah dan ditampilkan secara maksimal, sayang sekali. Aku tidak tahu pada "bagian apa" tetapi ada sesuatu yang rasanya kurang aja.

Mungkin itu dulu kali ya, sedikit ulasan untuk serial animasi "Keluarga Somat" yang bisa aku tulis disini. Silahkan komen di bawah kalau mau cerita-cerita juga pendapatmu tentang animasi ini, okey...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun