A. Pendahuluan
Terdapat dua konsep penting yang saling mempengaruhi dalam dunia pendidikan yaitu belajar (learning) dan pembelajaran (instruction). Pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas, kedua konsep ini bersatu. Ini, kita sebut dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Belajar menjadi tanggung jawab siswa, pembelajaran menjadi tanggung jawab guru.
Tujuan Kegiatan Belajar Mengajar adalah tersampaikannya materi kepada siswa. Agar siswa paham atau mengerti materi tersebut. Muaranya adalah perubahan, baik sisi pengetahuan maupun kemahiran. Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa perlu mengetahui gaya belajar yang sesuai dengan karakteristiknya. Senada dengan artipenting siswa mengetahui gaya belajar yang sesuai bagi mereka, guru pun seharusnya mengeskplorasi beragam gaya mengajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa pada saat mengajar. Bukan disesuaikan dengan gaya belajar guru. Ini diperlukan agar tidak terjadi salah metode dalam mengajar dan berakibat pada tidak optimalnya pencapaian tujuan pembelajaran.
Kegiatan belajar mengajar seorang guru tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan istrumen Evaluasi Diri Sekolah tahun 2011, pada bagian standar proses, terdapat komponen yang menjelaskan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Di sana dijelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dengan memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik. Dari informasi tersebut, jelas ada korelasi antara gaya belajar yang dimiliki siswa dengan gaya mengajar guru. Artinya, guru dalam menentukan gaya mengajar harus melihat gaya belajar siswa.
Saat ini, mungkin masih ditemukan guru yang masih setia menggunakan satu metode pada saat mengajar. Dari awal sesi pembelajaran sampai akhir pembelajaran atau bahkan dari awal semester sampai akhir semester. Walau tidak kita pungkiri siswa yang kita ajar memiliki beraneka ragam gaya belajar.
Dari permasalahan di atas, menurut saya ada beberapa hal mendasar yang perlu dikaji lebih jauh. Pertama, perlu data tentang gaya belajar siswa (profil gaya belajar siswa). Ini dijadikan dasar dalam menentukan metode mengajar yang akan diterapkan oleh guru dalam mengajar. Kedua, istrumen untuk mendeteksi keanekaragaman gaya belajar siswa. Ketiga, sentuhan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendeteksi keanekaragaman gaya belajar, agar proses pendeteksian bisa berlangsung cepat, tepat dan hemat.
B. Pengertian dan Jenis Gaya Belajar
Gaya belajar (learning style) merupakan berbagai cara atau pendekatan dalam belajar. Ada banyak jenis gaya belajar, tergantung dari model siapa yang dipakai. Sebagai contoh ada model David Kolb's dan model Fleming's VAK/VARK.
Berikut disampaikan detail masing-masing model. Model David Kolb’s membagi jenis gaya belajar menjadi 4 jenis gaya, yaitu :
- Converger
- Diverger
- Assimilator
- Accommodator
Sedangkan model Fleming's VAK/VARK membagi jenis gaya belajar menjadi 3 jenis gaya, yaitu :
- Visual learners
- Auditory learners
- Kinesthetic learners atau Tactile learners
Ada juga yang menambahi dengan gaya belajar individual dan gaya belajar group.