Dalam perjalanan yang penuh aneka rasa dan peristiwa ini, jika kadang terantuk dan terbentur kesalahan itu biasa.
Dan itu akan menjadi luar biasa, jika kita mau mengakui kesalahan dan kekurangan. Hal tersebut dilakukan agar ada nuansa saling mengingatkan dan memperbaiki diri.Â
Tak usah marah, ngamuk dan benci kalau ada orang yang masih begitu peduli terhadap kita. itu artinya, terbentang peluang emas perbaikan. Justru harus lebih banyak bersyukur
bahwa perjalanan yang begitu panjang akan terselamatkan.
Namun, kegoan diri alias kesombongan sering jadi belenggu hati. Menutup mata, telinga, pikir dan hati dari segala kritik, saran dan arahan. Kita merasa haqqul yakin berada pada jalur yang selalu benar. Hingga tanpa sadar yang kita lakukan bukan membangun peradaban penuh tatanan, tetapi justru yang kita bangunkebiadaban penuh kedholiman.
tetapi sudahlah....
Sekian dulu...
Menengok rumah setelah ditinggal pergi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H