Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Benahi Kompetisi, Bukan Keluar AFF atau Gabung EAFF

24 Juli 2022   11:11 Diperbarui: 24 Juli 2022   11:13 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad muda timnas Indonesia (okezone.com)

Keluar dari AFF atau gabung ke EAFF bukanlah solusi (bahkan ada pengamat yang menyebutnya sebagai tindakan yang kekanak-kanakkan). Jadi harus gimana?

Keinginan PSSI untuk keluar dari AFF kesannya hanya untuk menyenangkan kaum netizen yang maha benar saja. Niatan ini muncul setelah timnas Indonesia U19 gagal di Piala AFF U19 beberapa waktu lalu.

Mereka menuding aturan head to head yang diterapkan AFF merugikan timnas Indonesia. Ini buntut dari laga Vietnam vs Thailand yang berakhir imbang 1-1. Ada indikasi mereka memainkan sepakbola gajah.

Menjadi menarik tatkala seorang netizen asal Vietnam mengomentari hal tersebut dengan mengatakan, kalau ingin maju Indonesia tidak boleh bergantung dengan timnas negara lain.

Kalaupun Indonesia keluar dari AFF dan bergabung dengan Federasi Sepakbola Asia Timur (EAFF). Belum tentu timnas dapat berkiprah lebih baik. Di sana ada negara-negara dengan tradisi prestasi sepakbola kuat seperti Jepang, Korsel dan China.

Melawan Thailand, Vietnam atau Malaysia saja kita masih ngos-ngosan. Bukan berarti gabung EAFF level permainan timnas akan otomatis naik kelas.

Perlu Pembenahan Kompetisi

Seraya menimbang-nimbang untung rugi. Jika keluar dari AFF dan gabung ke EAFF. Alangkah lebih baiknya kita membenahi kompetisi dalam negeri.

Kompetisi dalam negeri yang berjalan dengan baik. Buahnya adalah timnas yang kuat dan tangguh. Siap tempur di segala medan. Tidak pilih-pilih lawan.

Bukankah Shin Tae-yong sendiri sudah berkali-kali kesulitan menemukan striker lokal. Sehingga timnas Indonesia sering mengalami kemandulan (seperti ketika melawan Vietnam dan Thailand yang berakhir imbang tanpa gol).

Mendorong pemain-pemain (terutama yang muda-muda) menimba ilmu di klub-klub asing serasa lebih pas. Ketimbang harus keluar dari AFF atau gabung dengan EAFF.

Seperti apa yang dilakukan oleh Asnawi Mangkulam yang bermain di Korsel, Arhan Pratama di Jepang atau Witan Sulaeman yang sudah merambah atmosfir kompetisi sepakbola Eropa.

Komposisi pemain asing setiap klub barangkali perlu dikaji ulang. Demikian pula dengan ketentuan pemain junior dan senior. Pada setiap laga di kompetisi liga. Sehingga timnas mempunyai stok pemain yang cukup di semua lini. 

Semoga!

Jkt, 240722

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun