Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengenali Burnout Syndrome dan Cara Mengatasinya

17 Juli 2021   20:54 Diperbarui: 17 Juli 2021   22:18 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nakes kelelahan (viva.co.id)

Mengapa Bisa Terjadi?

Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya burnout syndrome. Masing-masing faktor bisa berdiri sendiri atau menyerang secara bersamaan.

Burnout syndrome paling banyak disebabkan oleh tuntutan pekerjaan yang sangat tinggi. Maka bisa dipahami. Ketika angka penularan covid-19 mencapai 50 ribu per hari. Banyak nakes yang mengalami burnout syndrome.

Pada saat yang bersamaan. Masih banyak masyarakat yang abai terhadap penerapan protokol kesehatan. Masih banyak anggota masyarakat dengan 'segala cara' mencoba mengabaikan PPKM Darurat.

Tidak sedikit pula anggota keluarga pasien covid-19 melakukan bullying dan penganiayaan terhadap nakes yang sedang menjalankan tugasnya.

Akibatnya para nakes merasa pekerjaannya sia-sia. Tidak dihargai oleh orang lain. Sehingga memberikan tekanan batin tersendiri.

Sudah barang tentu. Kondisi yang demikian secara tidak langsung lingkungan kerja memberikan tekanan berlebih.

Apalagi jenis pekerjaan mereka tergolong monoton. Hanya itu-itu saja yang dikerjakan. Tidak ada variasinya.

Saling support (kompas.com)
Saling support (kompas.com)

Cara Mengatasi

Berikut tip yang dapat dilakukan untuk mengatasi burnout syndrome. Sedapat mungkin dilakukan secara simultan.

  1. Ubah persepsi. Rubah cara pandang terhadap pekerjaan. Bahwasanya pekerjaannya berguna bagi orang banyak. Berpikir positif bahwa lebih banyak orang yang mendukungnya daripada yang mengabaikan.
  2. Bicara dengan orang lain. Bisa atasan atau tekan sejawat. Dengan demikian mereka dapat membuka wawasan dan saling mendukung. Menarik diri dari bersosialisasi dengan orang lain. Hanya akan semakin memperparah kondisinya.
  3. Bila memungkinkan istirahat dan tidur yang cukup. Istirahat dan tidur akan mengembalikan tubuh dan pikiran kembali segar. Akan lebih baik jika dibarengi dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun