Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gerimis Mengiringi Kepergian Citah

14 Juli 2021   20:34 Diperbarui: 14 Juli 2021   20:53 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sastrasipilindonesia.wordpress)

Karena permintaan ibunya pula. Kang Suto sekarang tinggal di kampung. Menemani hari-hari tuanya.

                                    **

Tampangnya memang sedikit sangar. Kelihatan garang. Tapi hatinya lembut. Sangat lembut.

Orangnya tidak tegaan. Terhadap semua orang. Hatta terhadap seekor binatang sekalipun. Semuanya dianggap kawan.

Seperti suatu siang. Ketika pulang dari sawah. Dia menolong salah satu kawannya. Hatinya jatuh iba melihat dia lemah tak berdaya. Di pinggir jalan.

Kang Suti menggendongnya. Membawa pulang ke rumah. Memandikan. Kemudian memberinya makan.

Sejak saat itu mereka berkawan akrab. Kemana pun Kang Suto pergi. Dia selalu mengintili jalannya.

Oh ya. Karena ketika ditemukan. Kang Suto tidak tahu namanya. Dia memberinya nama Citah.

Dia memang tinggi besar. Kalau berjalan mirip cheetah. Pandai melompat. Bahkan sesekali memanjat pohon.

Pertemanan mereka tetap langgeng. Sekali pun Kang Suto sudah menikah dengan mbak Sri. Bahkan istrinya ikut-ikutan menyayangi Citah.

Sampai kemudian mati. Tertimba kayu gelondongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun