Tahun 60-an Gunungkidul terkenal sebagai daerah paling tandus. Curah hujan yang rendah. Hanya tanaman singkong yang sanggup tumbuh.
Sehari-hari penduduk mengkonsumsi nasi thiwul. Makanan pokok yang diolah dari tepung singkong. Mengenyangkan karena kaya karbohidrat. Tapi rendah gizi.
Lingkungan yang gersang menempa penduduknya menjadi manusia-manusia tangguh. Pekerja keras.
Sekarang Gunungkidul bukan lagi sebagai daerah yang gersang. Gunungkidul yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 190. Menjelma menjadi kabupaten di Di Yogyakarta yang ijo royo-royo.
Gunungkidul yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Menjadikan laut sebagai destinasi wisata. Menghidupkan laut untuk memberikan kehidupan yang lebih baik. Terutama kepada masyarakat pesisir.
Wisata sudah menjadi andalan pendapatan asli daerah kabupaten Gunungkidul. Potensi wisata terutama wisata laut dioptimalkan. Sarana penunjang pun disediakan untuk menghdupkan pantai-pantai selatan Gunungkidul.
Obyek Wisata di Gunungkidul
Sampai tahun 80an. Masyarakat hanya mengenal pantai Baron, Krakal dan pantai Kukup sebagai tempat tujuan wisata. Sekarang puluhan pantai dan gua alami tersaji sebagai obyek wisata.
Sebetulnya obyek wisata di Gunungkidul bukan hanya pantai. Sebagai daerah perbukitan dari batuan karst. Karakteristiknya terdapat aliran sungai di bawah tanah. Bahkan konon gua-gua ini menjadi habitatnya harimau Jawa.
Gunungkidul mempunyai banyak gua-gua alami. Gua Pindul adalah salah satu obyek wisata gua paling terkenal. Obyek wisata gua lainnya seperti gua Bribin dan gua Segsrubuk.
Di bagian utara wilayah Gunungkidul terdapat embung dan gunung purba Nglanggran. Ingat kan lagu Banyu Langitnya Didi Kempot?
Pantai Sepanjang Laut Selatan
Luas wilayah Gunungkidul mencapai 1.485 kilometer persegi. Sekarang terdiri dari 18 kecamatan dengan jumlah penduduk 683.735 jiwa.
Panjang garis pantai di Gunungkidul mencapai 65 kilometer. Membentang dari kecamatan Purwosari di ujung barat sampai Girisubo di timur.
Nama-nama pantai di sepanjang selatan Gunungkidul, antara lain:
- Baron
- Krakal
- Kukup
- Indrayanti
- Sadeng
- Sundak
- Slili
- Wediombo
- Wohkudu
- Ngungap
- Ngandong
- Nguyahan
- Drini
- Siung
- Pok Tunggal
- Jungwok
- Kesirat
- Mbirit
- Gesing
Saking banyaknya pantai. Ada guyonan bahwa tiap-tiap kelurahan. Di kecamatan bagian selatan Gunungkidul punya pantai sendiri.
Tentu ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah daerah untuk mengembangkan destinasi wisata. Masyarakat pun antusiuas menggali potensi wisata di daerahnya.
Pengambangan wisata pantai di Gunungkidul ini sejalan dengan tema Hari Laut Sedunia Lautan: Kehidupan dan Penghidupan.
Masyarakat pesisir sudah sejak sekitar sepuluh tahunan terakhir menjadi nelayan. Dengan gagah berani mereka mengarungi ganasnya ombak pantai selatan . Mencari penghidupan.
Di pantai Krakal sudah lama pula menjadi nelayan pencari lobster di karang-karang terjal. Mereka berjibaku dengan deburan ombak besar laut kidul.
Masyarakat semakin sadar bahwa laut memberi kehidupan. Mereka dengan kesadaran tinggo menjaga kelestarian laut dan pantainya.
Selamat Hari Laut Sedunia.
Jkt, 080621
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H