Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inilah 5 Langkah Mendaki Kesuksesan

10 Februari 2021   19:39 Diperbarui: 10 Februari 2021   19:51 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambil menikmati teh nasgithel sore tadi saya membaca buku lama. Terbitan Grasindo tahun 2000. Judul aslinya Adversity Quotient karangan Paul G. Stoltz, PhD.

Saya hanya membaca ulang bab 7 dari buku setebal 430 halaman. Rasa-rasanya bab ini cocok dengan situasi sekarang. Dunia yang sedang dilanda pandemi covid-19.

Judul babnya STOP! Berhentilah menganggap Segala Sesuatu sebagai Bencana.

Menurut sang penulis menganggap segala sesuatu sebagai bencana adalah sebuah malapetaka. Sama saja kita mengipasi api kecil yang mulai membakar rumah kita.

Tehnik Mencegah Terjadinya Bencana

Ada dua kategori umum yang dapat digunakan untuk mengatasi setiap peristiwa yang dapat menyebabkan kesulitan bagi kita. Perintang dan Pembingkai Ulang.

Stoltz membagi perintang ke dalam 5 langkah dan pembingkai ulang dengan 3 tindakan. Menurut hemat saya ada poin yang senada maka saya ringkas menjadi lima saja.

Berikut adalah tehnik-tehnik yang disarankan untuk menghindari bencana. Baik bencana kecil maupun besar.

Pertama, alihkan perhatian.

Cobalah amati suatu benda yang tidak ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang terjadi. Perhatikan dengan seksama gambar yang ada di dinding atau motif kaos kaki. 

Dengan cara ini kita dibawa menghindar dari memikirkan terus peristiwa tersebut.

Kedua, lakukan gerakan atau olahraga.

Memikirkan terus-menerus pandemi covid-19 hanya akan menguras energi kita. Akan lebih bermanfaat apabila energi yang ada digunakan untuk hal positif. Misalnya berolahraga. 

Dengan olahraga akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mendapatkan ketenangan jiwa.

Ketiga, kembalikan ke tujuan semula.

Apabila kita mengalami kejenuhan dengan kondisi pandemi covid-19 pikirkanlah kembali apa tujuan kita menjalani kehidupan ini.

Tetap fokus kepada tujuan. Misalnya mencari biaya kuliah supaya anak cepat menyelesaikan studinya.

Keempat, posisikan diri anda.

Menghindar dari situasi yang sesang menimpa kita untuk melihat perspektif yang lain sangat diperlukan. 

Kita bisa melihat orang lain yang juga sedang ditimpa musibah. Lihat bagaimana mereka mengatasi situasinya. Ketika dilanda banjir sepinggang perhatikan orang yang rumahnya hampir tenggelam.

Terakhir, kelima membantu orang lain.

Membantu orang lain dapat mengalihkan dari menyalahkan diri sendiri dan meningkatkan semangat dan imunitas kita. 

Ikut merasakan kesulitan yang dialami orang lain yang lebih besar akan memunculkan rasa syukur dalam diri kita. Akhirnya kita bisa berdamai dengan kesulitan yang terjadi.

Saya merasa teh nasgithel sore ini makin mantab saja rasanya!

Jkt, 100221

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun