Sejak ditangkap oleh aparat pemberantadan korupsi aku tidak lagi mendapatkan tambahan uang lebih. Pun tidak bisa mengintip wanita-wanita yang sangat menggoda.
                  **
Udara panas membuatku mengantuk. Akupun terkulai lelap dalam tidur.
"Hei bangun. Bikin mengkilap!", perintahnya.
"Siap bos" kataku tergagap. Terbayang aku akan mendapatkan tip yang besar. Seperti biasa aku menyemir sepatu sambil sesekali melirik wanita cantik yang mengiringinya. Dia mengerlingkan matanya.Â
Aku kaget. Sepatu yang kupegang makin lama makin bertambah tinggi solnya. Sampai beberapa centi. Terus bertambah. Tambah tinggi.
"Bos kenapa sepatunya tambah tinggi?" tanyaku yang dijawab dengan senyuman. Dia tertawa.
Ketika dia melihat aku semakin terheran-heran, dengan pelan dia menjelaskan.Â
"Sol sepatuku terus bertambah tinggi karena setiap hari kugunakan untuk menginjak-injak rakyat biasa!"Â
Berkata begitu dia sambil memeluk mesra wanita di sampingnya. Ditatapnya mata yang menggoda itu. Cup. Sebuah kecupan mendarat di keningnya. Sesaat kemudian wanita itu mengedipkan matanya ke arahku.
Kaget membuyarkan mimpiku.