Karena keduanya berguru kepada satu orang ahli memanah Durno, maka kekuatan dan kepandaian memanahnya seimbang. Plus ada sisi kemanusiaan yang menyertainya, dalam hati mereka tidak mau saling melukai saudara kandungnya.
Melihat gelagat yang tidak baik bagi kemenangan Pandawa maka Krisna sebagai kusir menyentakkan kendali kudanya sehingga anak panah Arjuno tidak sengaja terlepas dan mengenai leher Karno. Tewas seketika.
Karno bukannya marah kepada adiknya Arjuno tapi justru merasa bangga. Dirinya telah gugur di padang Kurusetra sebagai pahlawan Kurawa. Tugasnya sebagai panglima perang telah ditunaikan. Tidak ada kebanggaan sebagai seorang prajurit perang kecuali gugur di medan laga.
Benarkah Adipati Karno gugur sebagai seorang pahlawan?
Peristiwa Pembantaian Wesrterling
Untuk lebih memperluas persepsi barangkali kita bisa belajar dari peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh Westerling di Sulawesi Selatan tahun 1946.
Ribuan orang tewas akibat kekejaman pasukan yang diperintahkan oleh Westerling untuk memusnahkan penduduk yang menentang pemerintahan di Hindia Belanda.
Keberhasilannya memberangus kaum pemberontak menurut versi penjajah menempatkan dirinya sebagai pahlawan. Sementara bagi bangsa Indonesia jelas-jelas dia sebagai penjajah kejam.
Buku kepahlawanan Multatuli