Sudah hampir jam sepuluh malam tapi usaha pencarian anak gadis korban penculikan belum berhasil. Seluruh penduduk sudah keluar rumah kecuali anak-anak dan ibunya. Suara tetabuhan tidak berhenti untuk mengusik kenyamanan wewe gombel.
Di bawah komando Kang Suto kami mendatangi tempat-tempat yang mungkin dijadikan persembunyian mereka. Rumah kosong sudah diubek-ubek. Pohon-pohon besar pun sudah disambangi. Tetap tidak membawa hasil.
Beberapa pemuda berinisiatif mendatangi seorang ustadz di musholla. Mereka meminta sang ustadz untuk membantu penduduk kampung dengan doa. Dengan sekuat kemampuan dan doa yang dihafalnya, beliau dengan khusyuk memanjatkan doa.
Masih juga belum berhasil. Orang-orang sudah mulai kelelahan. Satu dua orang sudah menyerah.
"Sepertinya malam ini belum bisa kita ketemukan."
"Dia belum mau melepaskannya !"
"Kita lanjutkan besok saja."
"Tapi kasihan perempuan itu. Bisa-bisa tidak bisa balik."
"Kita sudah capek."
Semuanya menyerah. Malam ini penduduk kampung tidak bisa menemukan korban penculikan wewe gombel.Â
Teman-teman korban tak henti-hentinya menangis. Mereka sangat mengawatirkan keselamatan temannya. Tapi semua tidak bisa berbuat apa-apa.