Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diculik Wewe Gombel

27 Oktober 2020   21:41 Diperbarui: 27 Oktober 2020   21:44 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah hampir jam sepuluh malam tapi usaha pencarian anak gadis korban penculikan belum berhasil. Seluruh penduduk sudah keluar rumah kecuali anak-anak dan ibunya. Suara tetabuhan tidak berhenti untuk mengusik kenyamanan wewe gombel.

Di bawah komando Kang Suto kami mendatangi tempat-tempat yang mungkin dijadikan persembunyian mereka. Rumah kosong sudah diubek-ubek. Pohon-pohon besar pun sudah disambangi. Tetap tidak membawa hasil.

Beberapa pemuda berinisiatif mendatangi seorang ustadz di musholla. Mereka meminta sang ustadz untuk membantu penduduk kampung dengan doa. Dengan sekuat kemampuan dan doa yang dihafalnya, beliau dengan khusyuk memanjatkan doa.

Masih juga belum berhasil. Orang-orang sudah mulai kelelahan. Satu dua orang sudah menyerah.

"Sepertinya malam ini belum bisa kita ketemukan."

"Dia belum mau melepaskannya !"

"Kita lanjutkan besok saja."

"Tapi kasihan perempuan itu. Bisa-bisa tidak bisa balik."

"Kita sudah capek."

Semuanya menyerah. Malam ini penduduk kampung tidak bisa menemukan korban penculikan wewe gombel. 

Teman-teman korban tak henti-hentinya menangis. Mereka sangat mengawatirkan keselamatan temannya. Tapi semua tidak bisa berbuat apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun